Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Muhammad Ramli Rahim, mengatakan keterlibatan aktif Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK), diyakini dapat mendongkrak elektabilitas pasangan calon (paslon) tersebut dalam Pilpres 2024.
Hal itu disampaikannya setelah melihat JK turut mendampingi Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar saat berkampanye di Kota Surabaya, Jawa Timur pada hari ini.
"Saya kira ini tanda-tanda kemenangan AMIN. Kenapa? karena Pak JK pasti punya hitungan yang cermat bahwa AMIN pasti bisa memenangkan Pilpres 2024," kata Ramli dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, momentum keterlibatan itu disambut baik oleh pendukung dan relawan AMIN, sehingga akan memberikan pengaruh yang luar biasa untuk mendongkrak keterpilihan paslon nomor urut 1 itu.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, selama kompetisi pilpres, politisi senior Partai Golkar itu selalu punya hitungan-hitungan cermat terkait siapa yang akan terpilih.
Ramli mencontohkan, JK yang memenangkan Pilpres 2004 saat berdampingan menjadi wakil bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kemudian, meski kalah dalam pilpres selanjutnya yaitu pada 2009, JK pada saat itu sudah tahu kalau dirinya tidak akan menang saat berpasangan dengan Wiranto. Namun, karena terpaksa mengikuti keinginan partai, dirinya bersedia untuk dicalonkan sebagai presiden, kata dia.
"Karena ketika itu beliau terpaksa jadi calon karena berposisi sebagai Ketum Partai Golkar. Jadi beliau menjadi calon saat itu sudah tahu bahwa beliau tidak mungkin menang, tetapi karena amanah partai dalam artian Bugis Siri Na Pacce, beliau bertarung. Urusan menang dan kalah itu urusan lain," tutur dia.
Selanjutnya, momentum saat JK memutuskan kembali maju mendampingi Capres Joko Widodo dan memenangkan Pilpres 2014. Kemenangan itu juga sudah diukur oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.
Kecermatan berhitung itu, ditambah dengan keputusan JK untuk tidak berkompetisi dalam Pilpres 2019, sehingga lebih memilih untuk mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden.
"Jadi pak JK ini memang seorang petarung yang luar biasa, dengan perhitungan cermat, ketika beliau yakin maka akan mengambil keputusan. Dan hari ini beliau turun ke gelanggang di Surabaya, yakin kalau AMIN akan menang," kata dia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: TKN: Prabowo komitmen tingkatkan kualitas SDM untuk memajukan ekonomi
Baca juga: Gibran dapat dukungan dari Seribu Kiai Kampung di Banyuwangi
Baca juga: Khofifah penuhi janji gabung ke TKN Prabowo-Gibran
Hal itu disampaikannya setelah melihat JK turut mendampingi Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar saat berkampanye di Kota Surabaya, Jawa Timur pada hari ini.
"Saya kira ini tanda-tanda kemenangan AMIN. Kenapa? karena Pak JK pasti punya hitungan yang cermat bahwa AMIN pasti bisa memenangkan Pilpres 2024," kata Ramli dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, momentum keterlibatan itu disambut baik oleh pendukung dan relawan AMIN, sehingga akan memberikan pengaruh yang luar biasa untuk mendongkrak keterpilihan paslon nomor urut 1 itu.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, selama kompetisi pilpres, politisi senior Partai Golkar itu selalu punya hitungan-hitungan cermat terkait siapa yang akan terpilih.
Ramli mencontohkan, JK yang memenangkan Pilpres 2004 saat berdampingan menjadi wakil bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kemudian, meski kalah dalam pilpres selanjutnya yaitu pada 2009, JK pada saat itu sudah tahu kalau dirinya tidak akan menang saat berpasangan dengan Wiranto. Namun, karena terpaksa mengikuti keinginan partai, dirinya bersedia untuk dicalonkan sebagai presiden, kata dia.
"Karena ketika itu beliau terpaksa jadi calon karena berposisi sebagai Ketum Partai Golkar. Jadi beliau menjadi calon saat itu sudah tahu bahwa beliau tidak mungkin menang, tetapi karena amanah partai dalam artian Bugis Siri Na Pacce, beliau bertarung. Urusan menang dan kalah itu urusan lain," tutur dia.
Selanjutnya, momentum saat JK memutuskan kembali maju mendampingi Capres Joko Widodo dan memenangkan Pilpres 2014. Kemenangan itu juga sudah diukur oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.
Kecermatan berhitung itu, ditambah dengan keputusan JK untuk tidak berkompetisi dalam Pilpres 2019, sehingga lebih memilih untuk mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden.
"Jadi pak JK ini memang seorang petarung yang luar biasa, dengan perhitungan cermat, ketika beliau yakin maka akan mengambil keputusan. Dan hari ini beliau turun ke gelanggang di Surabaya, yakin kalau AMIN akan menang," kata dia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: TKN: Prabowo komitmen tingkatkan kualitas SDM untuk memajukan ekonomi
Baca juga: Gibran dapat dukungan dari Seribu Kiai Kampung di Banyuwangi
Baca juga: Khofifah penuhi janji gabung ke TKN Prabowo-Gibran
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024