"Suku Dinas Kesehatan Jakpus berupaya untuk selalu koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program terkait, dengan Puskesmas untuk sosialisasi tentang penyakit-penyakit tersebut," kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Pusat Risma Sari saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Risma menyebutkan, penyakit yang rawan muncul saat musim hujan terjadi, yaitu diare, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), penyakit menular dari air seni tikus (leptospirosis) dan Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Diare, ISPA, DBD memang menjadi penyakit yang sering muncul (dari tahun lalu) saat musim hujan," ujar Risma.
Selain itu, Sudin Kesehatan Jakarta Pusat (Jakpus) juga memastikan bahwa ketersediaan pelayanan kesehatan dan obat-obatan sudah memadai.
Baca juga: Sudinkes Jakpus mengintensifkan 3M cegah demam berdarah dengue
Baca juga: Jelang musim penghujan, Pemkot Jakarta Pusat siaga cegah DBD
Lalu meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan gizi berimbang dan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumah masing-masing.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Tamansari, Ngabila Salama menyampaikan, DBD merupakan penyakit endemis yang terus ada dan bertahan di Jakarta. Bahkan, DBD memiliki pola jumlah kasus yang sama setiap tahun.
Ngabila mengungkap kasus DBD mulai meningkat pada setiap Desember dan akan mengalami puncak di April, sebelum akhirnya menurun kembali.
"Saat ini sudah memasuki musim penghujan bahkan diprediksi curah hujan yang lebat, untuk itu warga Jakarta diminta untuk meningkatkan kewaspadaan sejak dini akan timbulnya potensi DBD," ujar Ngabila.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024