Saat ini untuk kelanjutan pembangunan 961 rumah sedang dalam proses perizinan.

Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menargetkan pembangunan empat unit rumah contoh bagi warga Rempang yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City selesai dalam 2,5 bulan di Tanjung Banon.

Kepala BP Batam Muhammad Rudi, di Batam, Rabu, menyampaikan setelah pembangunan rumah contoh tersebut, pihaknya akan melanjutkan pembangunan rumah tahap satu sebanyak 961 unit.

"Tadi sudah sama-sama kita lihat site plan dari perencanaan pembangunan rumah untuk kita semua. Ini jumlahnya ada 961 pada tahap pertama yang kita bangun di tahun ini," kata Rudi, usai melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan rumah proyek Rempang Eco City.

Selain itu, pihaknya juga memastikan pembangunan fasilitas pendukung lainnya, seperti rumah ibadah, sarana pendidikan, kantor pelayanan publik, hingga sarana olahraga juga tersedia di kawasan tersebut.

"Termasuk sarana olahraga ada lapangan bola yang bertaraf nasional. Kemudian rumah ibadah juga menjadi bagian dari yang paling penting buat kita, maka juga akan kita bangun masjid, dan gereja bagi masyarakat yang terdampak," ujar dia.

Lebih lanjut ia menyebutkan saat ini untuk kelanjutan pembangunan 961 rumah sedang dalam proses perizinan

Ia berharap proses perizinan lahan dan status selesai dalam waktu dekat, sehingga 961 rumah tersebut juga akan dibangun.

Menurut Rudi, dengan dibangunnya rumah hunian baru bagi warga Rempang yang terdampak, merupakan bukti nyata pemerintah pusat hingga pemerintah daerah dalam memberikan solusi terbaik ke seluruh masyarakat.

"Saya bersyukur mudah-mudahan investasi yang telah digambarkan tadi bisa mengubah ekonomi kita," demikian Rudi.
Baca juga: BP Batam: Warga Rempang yang pindah ke hunian sementara bertambah
Baca juga: Program Rempang Eco-City, 94 KK sudah menempati hunian sementara

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024