"Prakiraan wilayah potensi gerakan tanah itu disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diterbitkan BMKG," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji kepada pers di Jakarta, Rabu.
Isnawa menyebutkan, 16 kecamatan tersebut tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Berdasarkan data BPBD DKI yang dihimpun dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa wilayah yang rawan longsor itu berada di zona menengah.
Pada zona itu diperkirakan terjadi gerakan tanah apabila curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Baca juga: Dua kecamatan di Jakarta Timur rawan longsor
Ke-16 kecamatan di Jakarta yang masuk zona rawan longsor di Jakarta Pusat, yakni Menteng. Sedangkan di Jakarta Selatan, yaitu Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan.
Sebelumnya, Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang mengatakan BPBD DKI Jakarta menyiagakan 267 petugas yang telah dibekali keahlian untuk mengevakuasi warga dalam keadaan darurat dan terdampak banjir di wilayah DKI Jakarta.
Baca juga: Turap pembatas Kebun Binatang Ragunan longsor akibat hujan deras
Dia menyebutkan, total ada 267 personel petugas penanggulangan bencana atau Tim Reaksi Cepat (TRC) yang bertugas di seluruh wilayah rawan bencana.
Tim itu bertugas menangani bencana termasuk banjir, melakukan edukasi dan mengevakuasi warga jika terjadi banjir di wilayah Jakarta serta melakukan penanganan dan pemantauan setelah bencana terjadi.
Baca juga: Pengamat tata kota minta BPBD DKI sebarkan peta lokasi rawan longsor
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024