Shanghai (ANTARA) - Chairman UBS Colm Kelleher menyebut China bakal terus menjadi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia sekaligus pusat penciptaan kekayaan, sekaligus merupakan pasar utama bagi UBS.

Saat berbicara pada Konferensi China Raya (Greater China Conference) ke-24 UBS, yang digelar di Shanghai, Selasa (9/1), pemimpin bisnis itu mengatakan bahwa raksasa perbankan Swiss tersebut tetap berkomitmen pada strategi pertumbuhan onshore di China, dan berada dalam sebuah posisi yang unik untuk menyediakan akses ke China bagi para investor internasional.

UBS, kata Kelleher, juga akan terus mendukung perusahaan-perusahaan dan para investor China yang ingin merambah ke dunia internasional.

Menurut situs web UBS, bisnis utama bank Swiss tersebut di China di antaranya meliputi manajemen kekayaan, bank investasi, dan perusahaan manajemen aset.

Perihal integrasi antara UBS dan Credit Suisse, Kelleher mengatakan, "Kami telah mencapai tonggak penting dan bertujuan untuk merampungkan integrasi grup ini secara substansial pada akhir 2026."

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa setelah akuisisi Credit Suisse, ambisi-ambisi pertumbuhan untuk UBS difokuskan pada manajemen kekayaan dan aset.

Pemerintah federal Swiss pada Maret 2023 mengumumkan bahwa Credit Suisse akan diambil alih oleh UBS.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024