Jakarta (ANTARA) - Iga Swiatek sedang dalam performa gemilang saat ia mengincar gelar perdananya di Australian Open, namun ia mungkin akan menghadapi ujian berat dari juara bertahan Aryna Sabalenka, sementara pemenang dua kali Naomi Osaka akan kembali tampil.
Petenis nomor satu dunia Swiatek telah memenangi 17 dari 18 pertandingannya sejak ia kalah pada babak keempat dalam mempertahankan gelar US Open, kemudian memenangi China Open dan WTA Finals.
Petenis Polandia itu memulai musim baru dengan penuh semangat, memenangi lima pertandingan tunggal di United Cup, pekan lalu.
Namun, juara Grand Slam empat kali itu tahu bahwa Sabalenka, yang tahun lalu menjadi perempuan pertama setelah Serena Williams pada 2016 yang mencapai setidaknya semifinal di keempat Grand Slam, adalah ancaman besar.
Petenis Belarusia itu menyalip Swiatek untuk menduduki peringkat teratas pada September dan tampaknya berada di jalur yang tepat untuk menyelesaikan tahun ini sebagai peringkat satu hingga petenis Polandia itu memenangi WTA Finals di Meksiko untuk kembali ke puncak.
Baca juga: Swiatek bawa Polandia lewati Prancis untuk melaju ke final United Cup
Hasil terbaik sebelumnya di Melbourne Park untuk Swiatek (22) adalah mencapai semifinal pada 2022.
Sabalenka yang berusia 25 tahun mencatatkan 15 kemenangan beruntun di Australia sebelum kekalahan 6-0, 6-3 di final Brisbane International dari Elena Rybakina, Minggu (7/1), dalam laga ulang pertandingan final Australian Open tahun lalu.
Juara Wimbledon 2022 Rybakina, peringkat ketiga dunia, juga akan menjadi salah satu favorit untuk Grand Slam pertama tahun ini, yang akan dimulai pada Minggu (14/1) dalam upaya untuk mengurangi jumlah finis larut malam di babak awal.
"Kami selalu mendorong satu sama lain dan saya pikir itu bagus," kata petenis Kazakhstan kelahiran Rusia berusia 24 tahun itu, seperti disiarkan AFP, Rabu.
"Kami berkembang dengan cara ini, jadi semoga kami terus melanjutkannya."
Baca juga: Swiatek percaya diri jelang tahun Olimpiade yang penuh tekanan
Petenis Jepang Naomi Osaka dan petenis Jerman Angelique Kerber termasuk di antara sejumlah ibu yang kembali ke ajang tersebut setelah melahirkan, selain juara tahun 2018 Caroline Wozniacki dari Denmark.
Ibu baru lainnya, Elina Svitolina dari Ukraina, sedang berusaha untuk membangun performa impresifnya setelah kembali bulan April tahun lalu.
Dia tampil luar biasa dalam pemanasan Australian Open di Auckland pekan lalu, mengalahkan mantan juara Grand Slam Wozniacki dan Emma Raducanu sebelum kalah dalam final tiga set yang ketat dari petenis Amerika Coco Gauff.
Gauff yang berusia sembilan belas tahun, yang memenangi turnamen besar pertamanya di US Open pada September, melengkapi empat peringkat teratas yang menjadi ancaman di Australian Open.
Baca juga: Gauff kalahkan Svitolina untuk pertahankan gelar Auckland Classic
Juara Australian Open dua kali Osaka kembali ke lapangan pekan lalu setelah istirahat selama 15 bulan dari pertandingan tersebut, awalnya karena masalah kesehatan mental, kemudian melahirkan putrinya tahun lalu.
Petenis berusia 26 tahun itu tetap optimistis setelah kekalahannya pada babak kedua dari Karolina Pliskova di Brisbane pekan lalu.
"Saya pikir bagi saya melangkah ke lapangan adalah kemenangan pribadi karena beberapa minggu lalu saya bahkan ragu apakah saya bisa bermain dengan semua orang," ujar Osaka.
"Saya tahu bahwa jika saya terus berlatih dan terus bekerja keras, pada akhirnya saya akan mencapai apa yang saya inginkan."
Baca juga: Osaka berusaha santai saat kembali ke kompetisi tenis
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024