Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak semua pihak untuk mendukung dan menghormati siapa pun tokoh yang memenangi Pilpres 2024 karena itu merupakan pilihan rakyat.

"Siapa pun yang memenangi pemilu adalah pemimpin yang terbaik berdasarkan pilihan rakyat Indonesia. Untuk itu, mari sama-sama kita dukung dan kita hormati," kata Ma'ruf Amin saat menyampaikan sambutannya pada acara HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu.

Ma'ruf juga mengingatkan bahwa sebagian suara rakyat akan ada di pihak yang tidak memenangi Pilpres 2024. Meskipun demikian, dia menekankan bahwa mereka tetap rakyat Indonesia yang harus dirangkul dan diayomi oleh pihak yang menang.

"Komitmen untuk mewujudkan demokrasi yang lebih baik sepatutnya tidak terhenti ketika perhelatan pemilu berakhir. Merawat demokrasi harus dilakukan secara terus-menerus dan hal ini merupakan tugas kita bersama, termasuk tugas dari pada partai politik," tegasnya.

Baca juga: HUT ke-51 PDI Perjuangan, Megawati tegaskan kekuatan di akar rumput

Dia mengatakan semua pihak berharap Pemilu 2024 berlangsung sukses, sehingga dapat mendorong kematangan demokrasi Indonesia dan meneguhkan citra positif Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia.

Hal itu, menurut Ma'ruf Amin, hanya bisa dicapai apabila pemilu diselenggarakan dengan cara demokratis, di atas panggung yang ditopang oleh paradigma kolaboratif serta berbasis pada budaya gotong royong.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Wapres akan hadiri HUT Ke-51 PDI Perjuangan mewakili pemerintahBaca juga: Jokowi belum dapat undangan HUT PDI Perjuangan

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024