Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), Ishartanto, mengatakan pemerintah dapat mengupayakan kesejahteraan rakyat miskin dengan mengubah program raskin (beras untuk rakyat miskin) menjadi bantuan modal usaha.
"Program raskin bisa diganti program bantuan modal usaha bagi rakyat miskin," katanya, di Jakarta, Senin.
Ishartanto menambahkan Komisi IV DPR telah menemukan fakta di lapangan bahwa program raskin tidak berjalan optimal seperti yang digariskan oleh pemerintah selama ini.
Dalam kunjungannya ke konstituen di Sumbagsel misalnya, Ishartanto menemukan rakyat miskin di sana hanya kebagian jatah raskin antara 3 kg hingga 8 kg per bulan, padahal mestinya mereka mendapat jatah 15 kg per bulan.
"Banyak penerima raskin yang mengusulkan agar program raskin diganti jadi bantuan modal usaha," kata politisi yang membidangi masalah pertanian itu.
Di Sumbagsel, penerima raskin juga tidak membeli beras itu dengan harga Rp1.200 per kg seperti digariskan dalam kebijakan mengenasi raskin tapi Rp1.500 per kg.
Menurut Ishartanto, para penerima raskin seperti tukang becak, pendorong gerobak, penjual barang bekas sangat membutuhkan bantuan dalam bentuk modal usaha yang jumlahnya tak perlu besar.
Dia menambahkan, para penerima raskin itu sudah siap tidak menerima raskin lagi asal ada program pengganti yang bisa meringankan beban biaya hidup sehari-hari mereka.
"Pemerintah bisa memikirkan upaya mengkonversi program raskin jadi bantuan modal usaha," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006