Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin memberikan apresiasi saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyinggung masalah perempuan dalam pidatonya.
"Itu merupakan salah satu hal yang saya garis bawahi bahwa hari ini Presiden menyinggung masalah perempuan dalam pidatonya, perempuan memang harus diberi ruang untuk turut berkontribusi dalam pembangunan," kata Nurul usai menghadiri Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di gedung MPR RI/DPR RI Jakarta, Jumat.
Nurul Arifin mengatakan saat ini porsi ruang berkarya perempuan dan laki-laki sudah sama.
"Bahkan semua program sudah inheren dengan perempuan dan itu harus kita syukuri. Masalahnya secara kultural belum sepenuhnya membebaskan perempuan dari keterbatasan sehingga perempuan masih menjadi inferior," kata dia.
Meski demikian, Nurul berpesan agar perempuan dapat membawa diri dengan pintar agar bisa bersaing dengan sehat dalam mengisi pembangunan.
"Kita bisa setara sejauh kita bisa membawa diri dan mengekspresikan pikiran dengan benar, yang paling penting adalah perhatikan gesture agar bisa didengar dan dihargai, juga tidak dilecehkan," katanya.
Dalam pidato kenegaraannya pagi ini, Presiden menegaskan guna mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai Negara Maju yang lebih mandiri, adil dan makmur maka perlu ada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul.
"Kaum perempuan yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, juga perlu kita berikan peluang lebih besar untuk berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa," demikian cuplikan pidato Presiden dalam rangka hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-68 pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di gedung MPR RI/DPR RI Jakarta.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013