Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan negara-negara tetangga agar tidak melukai perasaan bangsa Indonesia, karena selama ini Indonesia sangat menghargai dan menghormati kedaulatan negara lain.
"Jangan lukai perasaan bangsa Indonesia, karena kami juga tak ingin melukai perasaan bangsa lain," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan pidato kenegaraan pada sidang bersama DPD-DPR RI di Gedung Nusantara Senayan, Jakarta, Jumat.
Sidang bersama ini mengagendakan mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sidang bersama tersebut selain dihadiri para anggota DPD dan DPR RI, hadir pula mantan Presiden BJ Habibie, mantan Wapres Hamzah Haz, mantan Wapres M Jusuf Kalla, mantan ketua DPD Ginandjar Kartasasmita, mantan ketua DPR RI Akbar Tandjung, Ketua KPK Abraham Samad, Gubernur BI Agus Martowardoyo dan para duta besar perwakilan negara sahabat.
"Selama ini Indonesia selalu menghargai dan menghormati kedaulatan negara lain. Begitupula seharusnya bangsa dan negara lain juga bisa menerapkannya secara timbal balik," tambah Presiden SBY.
Pada pidato lainnya Presiden SBY menegaskan Indonesia berketetapan untuk menjadi solusi bagi berbagai persoalan global yang mendera bangsa-bangsa di dunia.
Karena itu tambah presiden, Indonesia terus aktif dalam ikut menyelesaikan berbagai persoalan yang melanda dunia.
"Di tingkat ASEAN, Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan komunitas ASEAN yang didasari pada hubungan politik, ekonomi serta sosial budaya," tutur Presiden SBY.
Lebih lanjut Presiden SBY menegaskan agar komunitas ASEAN nantinya bisa memberikan manfaat.
Sementara terkait konflik di Suriah, Presiden SBY menegaskan bahwa dunia tidak bisa berpangku tangan dalam konflik Suriah tersebut. Karena itu harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013