Beijing (ANTARA) - Pihak berwenang Beijing pada Senin (8/1) mengeluarkan pedoman uji coba untuk upaya perlindungan dan penggunaan lebih dari 1.000 bangunan bersejarah di ibu kota China tersebut.

Dari 2019 hingga 2021, Beijing telah merilis daftar total 1.056 bangunan bersejarah dalam tiga tahap. Bangunan-bangunan bersejarah yang telah berusia sekitar 700 tahun tersebut tersebar di 11 distrik di kota itu. Dengan fungsi dan gaya arsitektur yang beragam, bangunan-bangunan itu merupakan bagian penting dari kekayaan warisan sejarah dan budaya Beijing.

Menurut pedoman ini, bangunan-bangunan bersejarah dibagi ke dalam lima kategori, yaitu bangunan yang memerlukan perawatan harian, perawatan dan perbaikan, rekonstruksi in-situ, relokasi, dan pembongkaran. Kategorisasi tersebut didasarkan pada perbedaan tingkat intervensi dalam proses perlindungan dan penggunaan. Langkah ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada bangunan selama dilakukannya perbaikan dan rekonstruksi.

Langkah perlindungan tertarget ini juga akan diterapkan menurut kondisi yang berbeda dari masing-masing bangunan bersejarah.

Pihak berwenang kota itu akan membedakan antara aspek pelestarian dan pembaruan bangunan bersejarah guna menghindari pendekatan yang menyamaratakan atau one-size-fits-all, serta memastikan revitalisasi dan penggunaan bangunan yang lebih baik.

Selain itu, pedoman ini juga mensyaratkan agar keaslian bangunan bersejarah dilindungi semaksimal mungkin selama perawatan, perbaikan, dan rekonstruksi in-situ.

Bagian-bagian bangunan yang berharga harus diperbaiki dan direkonstruksi menggunakan bahan baku yang sama dan keterampilan pengerjaan yang sama seperti kondisi aslinya. Untuk bagian yang memerlukan perbaikan, pedoman ini menyebutkan bahwa material baru dapat digunakan, begitu pula teknologi baru dan teknik desain modern, dengan syarat harus selaras dengan ciri bersejarah dari bangunan tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024