Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi pada masa tanam II atau setelah masa tanam I yang telah berlangsung sejak akhir tahun 2023 lalu akan tersedia dengan adanya tambahan anggaran dana sebanyak Rp14 triliun.

“Menteri Pertanian telah menangkap kegelisahan petani di seluruh pelosok daerah yang meminta kepastian ketersediaan pupuk bersubsidi dan langsung mengusulkan anggaran tambahan. Alhamdulillah Presiden Joko Widodo telah menyetujui,” kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri, di Jakarta, Selasa.

Kuntoro menuturkan bahwa Kementan senantiasa menjaga ketersediaan pupuk mampu memenuhi kebutuhan para petani. Termasuk pada masa tanam (MT) I pada Oktober 2023 hingga Maret 2024. Dengan total target tanam seluas 6,3 juta hektare maka pupuk yang dibutuhkan 2,4 juta ton.

“Dengan sisa target tanam Januari-Februari 2024 seluas 3,9 juta hektare, kebutuhan pupuk sekitar 1,6 juta ton. Sehingga ketersediaan pupuk 1,7 juta ton masih mencukupi,” ucapnya.

Selain memastikan stok pupuk bersubsidi mencukupi, lanjutnya, Kementan saat ini juga telah mempermudah mekanisme penebusan pupuk bersubsidi. Petani kita bisa mendapatkan pupuk bersubsidi di kios terdekat dengan menggunakan KTP saja, tidak perlu lagi harus terdaftar pada beraneka sistem yang sebelumnya diberlakukan.

“Sekarang petani cukup menggunakan KTP untuk menebus pupuk bersubisidi. Mereka bisa mengambil di kios-kios yang sudah mendata namanya,” sebutnya.

Melalui adanya kepastian stok pupuk dan kemudahan akses, Kuntoro berharap petani bisa berproduksi dengan baik.

“Januari-Februari ini menjadi momen penting bagi semua petani padi sehingga kebutuhan pupuk sangat krusial. Kami akan terus memonitor dan memastikan pupuk bisa termanfaatkan dengan baik oleh mereka,” tutur dia.

Adapun penambahan anggaran pupuk subsidi telah disetujui Presiden Joko Widodo sebesar Rp 14 triliun. Kini, anggaran tersebut tinggal menunggu proses dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah menyampaikan bahwa proses dikabulkannya permintaan petani tersebut pasca ia berkeliling ke 11 provinsi. Menurutnya, rata-rata keluhan mereka adalah kurangnya pasokan pupuk subsidi untuk meningkatkan produksi. Dia pun bergegas menyampaikan penambahan anggaran ke Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Mentan sebut tambahan anggaran pupuk subdisi karena El Nino
Baca juga: Guru besar IPB nilai subsidi langsung efektif penuhi kebutuhan pupuk
Baca juga: Jokowi: Jangan sampai pupuk subsidi dijual ke bukan petani

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024