Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan ekonomi pada semester I 2006 dipastikan di bawah 5 persen, demikian menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam Indonesian Investor Forum I 2006 di Jakarta, Senin.
"Kita masih berharap pertumbuhan pada 2006 bisa mendekati enam persen. Data resmi 5,9 persen, meski DPR meminta direvisi, karena melihat pada semester II mungkin sulit untuk membukukan pertumbuhan yang "jump" hingga 7 persen untuk mengkompensasi pertumbuhan semester I yang pasti di bawah 5 persen," katanya.
Pertumbuhan pada kuartal pertama 2006 itu 4,59 persen dan pertumbuhan dalam APBN-P 2006 adalah 5,9 persen.
"Tetapi kalau melihat trendnya tidak terlalu buruk dari 4 persen 2004, 5.6 persen 2005 dan 5,9 persen 2006," katanya.
Menkeu menambahkan pemerintah akan mengamati pertumbuhan dari kuartal ke kuartal untuk melihat apakah eknomi masih stagnan atau sudah mulai menggeliat untuk menuju trend yang positif.
Realisasi APBN hingga 7 Juli 2006 penerimaan mencapai Rp247,806 triliun atau 39,6 persen dari APBN yang disumbangkan oleh pajak Rp192,224 triliun, PNBP Rp54,918 triliun dan hibah Rp663,4 miliar.
Untuk belanja hingga 7 Juli telah dibelanjakan Rp247,523 triliun atau 31,4 persn dari APBN yang berasal dari belanja dari pemerintah pusat Rp149,366 triliun dan belanja daerah Rp104,156 triliun, dengan demikian masih terdapat surplus sebesar Rp283,6 miliar.
Mengkeu mengatakan ke depan kebijakan pemerintah adalah untuk mengoptimalkan stimulus fiskal dan memperbaiki iklim investasi guna mendorong pertumbuhan ke atas.
Sedangkan kebijakan moneter pemerintah akan diupayakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dengan membentuk ekspektasi inflasi dan suku bunga. (*)
Copyright © ANTARA 2006