Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat kini sedang mempersiapkan penyusunan cetak biru (blue print) pembangunan atau tata ulang kawasan wisata Pangandaran agar ke depan bisa ditampilkan lebih cantik, sehingga wisatawan baik asing atau domestik semakin senang berkunjung. "Blue Print sedang dipersiapkan, diharapkan akhir tahun ini sudah ada," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jabar, Budiyana, di Bandung, Senin, ketika menjelaskan perkembangan pantai Pangandaran. Menurut dia, cetak biru pembangunan kawasan wisata di Pangandaran akan dibuat bersama-sama oleh Pemda Jabar dengan masyarakat, termasuk kalangan industri pariwisata. "Kita kerjakan bareng-bareng dengan harapan ke depan sektor pariwisata benar-benar memberikan kebahagian bagi orang banyak," katanya. Dikatakannya dengan bekerja keras dan sungguh-sungguh, maka dalam tiga tahun ke depan pariwisata pantai Pangandaran menjadi lebih cantik dari sebelum terjadinya tsunami. Sementara itu, kalangan industri pariwisata sangat mendukung pembuatan cetak biru itu asalkan dilakukan dengan profesional dan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. "Penataan ulang kawasan wisata Pangandaran harus dilakukan secara profesional dan tentunya untuk kebahagiaan bersama," kata Ketua Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Rien Hermawan. Menurut dia, saat ini di kawasan wisata Pangandaran ada 83 hotel yang kondisinya pasca tsunami sangat memperhatinkan, sehingga perlu mendapatkan perhatian. "Keberadaan hotel, penginapan ataupun restaurant sangat mendukung aktivitas sektor pariwisata di sana, sehingga penanganan tempat tersebut pasca bencana juga sangat penting," katanya. Wisawatan domestik Sementara itu, Ketua Asosiasi Industri pariwisata (Asita) Jawa Barat, Herman Rukman, menjelaskan wisatawan domestik merupakan pengunjung terbesar obyek wisata yang ada di Pangandaran. "Sekitar 98 persen pengunjung obyek wisata di Pangandaran adalah dari domestik dan sisanya adalah turis asing," katanya. Dijelaskannya sebelum terjadinya tsunami rata-rata 300 bus atau sekitar 12.000 pengunjung per minggunya datang ke lokasi wisata Pangandaran. Para pengunjung itubiasanya berdatangan pada pagi hari dan sore harinya kembali lagi ke daerahnya masing-masing. Namun demikian sebagian dari mereka ada juga yang menginap. "Sekitar 30-40 persen dari pengunjung juga menginap di sana, termasuk orang asing," katanya. Sedangkan menurut Budiyana, jumlah pengunjung yang paling besar terjadi pada masa liburan sekolah, lebaran dan tahun baru. "Kalau lebaran jumlahnya bisa sampai ratusan ribu orang," katanya sambil menambahkan jumlah wisatawan di Pangadaran 1,2 sampai 1,5 juta per tahun. Dijelaskannya pula akibat dari tsunami itu baru 50 persen jumlah pengunjung yang bisa diharapkan kembali di akhir tahun ini. (*)
Copyright © ANTARA 2006