Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Pengusaha Indonesia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi 2014 berkisar 5,7 persen.
"Apindo realistis, dengan kondisi perekonomian dunia yang masih relatif sama dan pengeluaran kita yang saat ini lebih banyak dari pendapatan maka pertumbuhan ekonomi 2014 diperkirakan masih seputar 5,5 sampai 5,7 persen," kata Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi di Jakarta, Kamis.
Sofjan mengatakan tingkat konsumsi, terutama di industri saat ini memang besar, sayangnya konsumsi berasal dari impor.
"Itu yang menyebabkan kita saat ini besar pasak dari pada tiang, konsumsi tinggi tapi dari produk impor," katanya.
Sofjan mengingatkan agar pemerintah tidak terlalu tinggi menargetkan pertumbuhan ekonomi, sebaliknya negara harus melakukan pengetatan anggaran terutama pada pos-pos anggaran rutin dan subsidi.
"Intinya adalah jangan tambah hutang, jangan hanya demi menjaga pertumbuhan ekonomi yang bagus tapi karena meminjam, ketatkan saja budget, salah satu caranya jangan naikkan lagi gaji pegawai negeri sipil (PNS), " kata Sofjan.
Defisit anggaran saat ini menurut Sofjan sudah sekitar 2,3 persen padahal idealnya tidak lebih dari 3 persen.
Sementara itu, sektor-sektor industri seperti makanan, farmasi, dan properti diperkirakan masih akan terus tumbuh sementara industri yang berbasis kekayaan alam akan mandeg.
"Selain ada peraturan pemerintah tidak boleh menjual mineral mentah juga karena pasti akan ada kenaikan cost industri dan kenaikan bunga," katanya.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013