Kondisi tersebut diperburuk oleh berkurangnya cadangan devisa

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta Kamis sore melemah menyusul menyusutnya cadangan devisa Indonesia.

Rupiah pada sore tadi ditransaksikan pada 10.300 per dolar AS, melemah 10 poin dibanding posisi sebelumnya 10.290 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, tekanan rupiah tampaknya berlanjut, apalagi dengan posisi cadangan devisa yang juga turun menjadi 92,67 miliar dolar AS pada Juli 2013.

Ia menambahkan bahwa di dalam negeri kegiatan lelang "Foreign Exchange (FX) swap" belum cukup efektif membawa penguatan rupiah. Dalam perdagangan pekan ke-2 Agustus ini, sebagian besar mata uang Asia melemah seperti ringgit Malaysia, peso Filipina, dan dolar Taiwan.

"Kemungkinan rupiah akan bergerak di kisaran antara 10.300-10.380 per dolar AS," kata dia.

Kepala riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan menurunnya laju pertumbuhan ekonomi yang diiringi dengan lonjakan inflasi menjadi pemicu utama pelemahan nilai tukar.

"Kondisi tersebut diperburuk oleh berkurangnya cadangan devisa," kata dia.

Ia mengatakan bahwa adapun salah satu penyebab lain dari pelemahan nilai tukar rupiah yakni derasnya arus modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia.

"Kinerja rupiah di masa depan akan semakin buruk seandainya Federal Reserve benar-benar menghentikan program stimulus moneternya," kata dia.

Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 10.318 per dolar AS setelah pada hari sebelumnya berada pada 10.297 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013