Jayapura (ANTARA News) - Pemerintah diminta agar terus mengalokasikan dana dan program untuk mendampingi penduduk di Kabupaten Yahukimo, Papua, dalam mengembangkan hasil pertaniannya, terutama umbi-umbian yang menjadi makanan pokok penduduk setempat. "Itu supaya kelak tidak terjadi krisis pangan yang lebih parah lagi," kata Ketua Tim Penanggulangan Kerawanan Pangan di Kabupaten Yahukimo, Rizal Mallarangeng, seperti dilaporkan wartawan ANTARA dari Wamena, Senin. Penanggulangan kerawanan pangan di Kabupaten Yahukimo itu ditandai dengan panen ubi jalar oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Distrik Pasema, Kabupaten Yahukimo, 28 Juli 2006. Rizal memahami perilaku pemerintah bila menangani persoalan bencana alam termasuk krisis pangan di Kabupaten Yahukimo yang menjadi perhatian serius Presiden. Namun, setelah kegiatan selesai, tidak diteruskan sampai tuntas, sehingga menjadi sorotan masyarakat. Oleh karena itu, Pemkab Yahukimo maupun kabupaten di sekitar mengalokasikan dana dan program untuk melanjutkan pengembangan pertanian tanaman jangka pendek, menengah dan jangka panjang bagi penduduk di pedalaman Papua itu agar tidak terasa krisis pangan. Program penanganan kerawanan pangan Kabupaten Yahukimo itu telah menghabiskan dana sekitarRp96 miliar. Itu merupakan jumlah yang bukan sedikit, tetapi penanganan itu suatu perhatian pemerintah pusat secara serius membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih layak, kata Rizal. "Tidak hanya Pemkab Yahukimo melainkan Pemkab di Pegunungan Tengah dengan kondisi geografis dan pola hidup bertani masyarakat yang sama, maka perlu disediakan dana dan program pendampingan kepada masyarakat terutama penanaman umbi-umbian yang menjadi makanan pokok penduduk setempat dapat teratasi," katanya lagi. Pendampingan itu, lanjutnya, tidak hanya aparat pemerintah setempat melainkan berbagai unsur seperti akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan tokoh agama. Semua itu untuk mendukung masyarakat setempat yang giat mengembangkan usaha pertanian. Presiden Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Jumat (28/7) menggunakan helicopter TNI-AD dari Wamena tiba di Pasema melakukan panen ubi jalar varietas unggulan Pattipi-Solossa dan Cangkuang. Kepala Negara kembali ke Jayapura dan keesokan harinya menggunakan pesawat khusus Kepresidenan Boeing 737-500 terbang dari Bandara Sentani ke Kendari, Sulawesi Tenggara untuk membuka MTQ Nasional 2006. (*)

Copyright © ANTARA 2006