Pelakunya bermaksud menimbulkan kerusuhan masyarakat

Phnom Penh (ANTARA News) - Satu bom, yang diletakkan di pagar kantor partai yang berkuasa di Provinsi Kampong Speu oleh beberapa pria tak dikenal, meledak pada Rabu malam (14/8), tapi tak ada korban cedera, kata seorang kepala polisi lokal, Kamis.

Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 21.45 waktu setempat Rabu, ketika satu bom rakitan --yang diletakkan di pagar kantor cabang Partai Rakyat Kamboja (CPP), yang memerintah, di Kabupaten Kong Pisay di Provinsi Kampong Speu-- meledak, kata Khem Pannara, Kepala Polisi Kabupaten Kong Pisay.

"Tak seorang pun cedera dalam peristiwa itu," ia mengatakan melalui telepon kepada Xinhua.

Polisi belum menentukan identitas pelaku dan penyelidikan sedang berlangsung, katanya. Itu adalah ledakan bom kedua di Kamboja setelah pemilihan umum pada 28 Juli.

CPP --yang dipimpin Perdana Menteri Hun Sen-- menang dalam pemilu, tapi oposisi Kamboja Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), yang dipimpin oleh tokoh oposisi Sam Rainsy, menolak hasil itu, dan menyatakan terjadi pelanggaran serius selama pemungutan suara.

Peristiwa pertama terjadi pada Rabu pagi pekan lalu, ketika satu bom rakitan, yang diletakkan di dekat tempat sampah di luar pagar Pengadilan Kotapraja Phnom Penh, meledak, tapi juga tidak merenggut korban.

Pertikaian antara partai yang berkuasa dan partai oposisi mengenai hasil pemilihan umum telah meningkat ketika Komite Pemilihan Nasional mengeluarkan hasil awal pada Senin (12/8), dan memperlihatkan CPP meraih mayoritas suara.

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Sar Kheng pada Jumat pekan lalu (9/8) menyatakan beberapa tentara dan kendaraan lapis baja telah digelar di pinggiran Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh, guna menjamin keamanan dan kestabilan setelah pemimpin oposisi Sam Rainsy berulangkali mengancam akan menyelenggarakan demonstrasi massa guna menentang hasil itu.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013