...kami akan membawa kasus ini ke organisasi-organisasi internasional...

Brasilia, Federal District (ANTARA News) - Brazil mengatakan, Rabu, bahwa negara itu mungkin akan mengadukan kegiatan mata-mata yang dilakukan Amerika Serikat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut Brazil, pengintaian oleh AS itu tidak hanya dilancarkan untuk memerangi terorisme, tapi juga memata-matai aspek industri, demikian laporan AFP.

"Kami tidak puas dengan penjelasan" yang diberikan oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry dalam kunjungannya hari Selasa, kata Menteri Komunikasi Paulo Bernardo pada sebuah sidang kongres.

"Dengan demikian, kami akan membawa kasus ini ke organisasi-organisasi internasional, kemungkinan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa."

Para pejabat Amerika mempertahankan program pengintaian itu sebagai tindakan yang "sama sekali tidak melanggar hukum" dan meyakinkan bahwa program itu telah membantu upaya menggagalkan serangan-serangan teror secara global.

Namun, Bernardo menyuarakan kesangsian, dengan mengatakan bahwa program-program tersebut tidak hanya untuk memerangi terorisme. "Mereka (juga) melakukan kegiatan mata-mata terhadap aspek industri, perdagangan dan diplomatik."

Kerry bertemu dengan Presiden Brazil Dilma Rousseff dan sejumlah pejabat tinggi lain.

Menlu AS itu berupaya meyakinkan mereka setelah munculnya laporan-laporan lewat media soal kegiatan mata-mata yang dilakukan AS secara luas.

Laporan-laporan itu muncul berdasarkan dokumen-dokumen yang dibocorkan oleh mantan pegawai kontrak badan intelijen AS, Edward Snowden.

Kerry mengatakan Brazil "berhak mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut."

Kerry menunjukkan bahwa pengintaian elektronik yang dijalankan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), tempat Snowden pernah bekerja, ditujukan untuk memberikan "keamanan, tidak hanya kepada warga Amerika, tapi juga untuk rakyat Brazil dan semua orang di dunia."

Bulan lalu, surat kabar harian Globo, mengutip dokumen-dokumen yang dibocorkan oleh Snowden, melaporkan bahwa Washington melakukan penyadapan terhadap komunikasi lewat telepon dan Internet di Brazil.

Globo juga mengatakan Washington menempatkan sebuah markas intelijen di Brasilia, yang merupakan bagian dari jaringan 16 markas serupa yang dioperasikan oleh NSA di seluruh dunia, untuk menyadap transmisi satelit asing.

Bernardo menepis klaim yang dinyatakan oleh para pejabat AS bahwa NSA hanya mengumpulkan metadata --mendaftar nomor-nomor telepon yang dihubungi serta durasi percakapan-- dan tidak mendengarkan isi pembicaraannya.

Ia mengatakan badan mata-mata terbesar Washington sedang melakukan "pengintaian yang jauh lebih dalam."


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013