Jakarta (ANTARA) - Atlet menembak Indonesia Alif Satria Bahari meraih perak nomor pertandingan 10 meter air pistol putra junior dalam ajang Asian Riffle/Pistol Championship 2024 di Lapangan Tembak Senayan Jakarta, Senin.
"Alhamdulillah, senang sekali bisa membawa nama Indonesia di kejuaraan ini," kata Alif saat ditemui sesuai final.
Alif finis di peringkat dua dengan skor 236,7, terpaut 3,4 poin dari peraih emas yakni wakil Uzbekistan Ilkhombek Obidjonov yang mengumpulkan skor 240,1. Sementara itu, perunggu diraih oleh atlet menembak China Shuo Wang yang mendapatkan skor 216,2.
Selain Alif, dua atlet menembak Indonesia lainnya yakni Sulthanul Aulia Maruf dan Farreli Judo Akegha juga masuk ke final. Namun, Sulthanul menempati peringkat empat dengan skor 195,7, sementara Judo menempati peringkat tujuh dengan skor 135,3.
Dalam Asian Riffle/Pistol Championship 2024, Alif mengaku saingan terberatnya adalah atlet-atlet dari China, India, dan Uzbekistan. Kendati demikian, Alif tak patah semangat dan berlatih dengan gigih agar bisa menampilkan yang terbaik.
"Setiap hari latihan. Dari jam 6 pagi, lalu jam 12 istirahat, lanjut latihan lagi jam 2 siang," ujarnya.
Sementara itu di nomor pertandingan 10 meter Air Pistol Putra, langkah Indonesia terpaksa terhenti di babak kualifikasi. Di babak tersebut, Dimas Arya Prakasa berada di peringkat 17, disusul oleh Muhammad Iqbal Raia Prabowo di peringkat 18.
Wakil Indonesia lainnya yakni Wira Sukmana berada di peringkat 22, Dalimin di peringkat 37, dan Kresna Arya Nugraha di peringkat 48.
Medali emas di nomor pertandingan 10 meter Air Pistol Putra pun diraih oleh Varun Tomar dari India. Arjun Singh Cheema yang juga dari India meraih perak, sedangkan Davaakhuu Enkhtaivan dari Mongolia meraih perunggu.
Asian Rifle/Pistol Championship 2024 berlangsung hingga 18 Januari, dengan diikuti oleh 397 atlet, 684 start, dan 151 ofisial dari 29 negara. Dalam kejuaraan tersebut, terdapat delapan nomor pertandingan yang masing-masing memiliki dua kuota Olimpiade Paris 2024.
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024