Solo (ANTARA News) - Gol tunggal yang diciptakan Christian Gonzales berhasil mengantarkan Persik Kota Kediri keluar sebagai juara kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia (LI) XII tahun 2006. Gol yang diciptakan pada menit ke-109 (setelah perpanjangan 2x15 menit) tersebut disambut gembira pelatih, pemain, manajemen tim, serta suporter Persikmania yang berada di tribun utara Stadion Manahan Solo, Minggu malam. Dengan keberhasilan ini, tim berjuluk Macan Putih ini berhak atas piala dan uang Rp1,5 miliar, sedangkan runner up PSIS Semarang mendapat piala dan uang Rp750 juta. Pertandingan kedua kesebelasan yang disaksikan sekitar 25 ribu penonton tersebut berlangsung dalam tempo yang cepat dan keras, bahkan wasit Jimmy Napitupulu yang memimpin pertandingan ini sering meniup peluit sebagai tanda pelanggaran. Pada awal babak pertama, pemain-pemain tim asuhan pelatih Daniel Roekito terus menekan pertahanan PSIS yang dikoordinasi Maman Abdurahman, tetapi mereka sering gagal memanfaatkan serangan tersebut karena tendangan pemainnya sering melenceng atau bahkan tinggi di atas mistar gawang PSIS yang dijaga I Komang Putra. Namun 15 menit kemudian, pemain-pemain PSIS mulai bangkit dan berani melakukan serangan balasan ke daerah pertahanan Persik Kota Kediri yang dikoordinasi Leonardo Guiteres. Striker PSIS, Emmanuel De Porras berhasil masuk ke kotak penalti Persik meskipun diapit dua pemain belakang tim lawan dan tinggal berhadapan dengan kiper Wahyudi, tetapi tendangan kaki kirinya melebar tipis di samping kanan gawang Persik. Sementara itu, pemain Persik Budi Sudarsono gagal memanfaatkan umpan lambung yang yang dilakukan kapten tim, Harianto. Kemudian tendangan pemain Persik, Suroso hanya membentur mistar gawang PSIS Semarang. Budi Sudarsono, mantan pemain Persija Jakarta Pusat mendapat peluang tetapi bolanya melenceng ke kanan gawang I Komang Putra. PSIS mendapat peluang ketika tendangan silang Porras gagal disundul bek kanan, Harry Salisbury sehingga sampai babak pertama berakhir kedudukan tetap 0-0. Memasuki babak kedua, kembali Persik terus menekan pertahanan PSIS tetapi serangan yang dibangun juga sering mental di pemain belakang tim Mahesa Jenar. Pemain-pemain Persik terkesan terburu-buru ingin mencetak gol sehingga beberapa peluang yang diciptakan gagal dimanfaatkan dengan baik oleh mereka, seperti tendangan Eby Sukore yang melenceng. Hal yang sama juga dilakukan oleh Budi Sudarsono, kemudian sundulan kepala Christian Gonzales dan pemain yang lain gagal menjebol gawang PSIS Semarang. Tim kebanggaan kota Semarang juga mendapat peluang seperti tendangan Miquel Angel yang masuk menggantikan Indriyanto Nugroho membentur mistar gawang, kemudian umpan Hernan Ortiz gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Khusnul Yakin dan Harry Salisbury. Sampai pertandingan babak kedua kedudukan tetap bertahan 0-0 sehingga harus diperpanjang 2x15 menit. Pada 15 menit pertama, kedua tim saling melancarkan serangan tetapi sering gagal di barisan belakang pemain lawan. Porras melakukan tendangan salto, tetapi membentur pemain belakang Persik kemudian disambar oleh M Ridwan tetapi pemain bernomor punggung 23 ini sudah berdiri dalam posisi off side. Gol Persik diciptakan Christian Gonzales menit ke-109 melalui sundulan kepala setelah menerima umpan dari Eby Sukore yang menusuk dari sisi kanan pertahanan PSIS. Umpan lambung yang dilakukan Eby langsung disambut dengan sundulan kepala Gonzales yang berdiri bebas tanpa ada pengawalan ketat dari pemain PSIS sehingga kedudukan 1-0 dan bertahan hingga pertandingan usai. Usai mencetak gol ini, pemain Persik bernomor punggung 10 ini mendapat kartu merah karena mengganjal striker PSIS, Emmanuel De Porras. Wasit Jimmy Napitupulu yang memimpin pertandingan ini mengeluarkan enam kartu kuning untuk Wahyudi, Jeffry Dwi Hadi, dan Danilo Frenando (Persik), serta Harry Salisbury, Fofee Kamara, dan Khusnul Yakin (PSIS) serta kartu merah untuk Christian Gonzales (Persik).(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006