Saat ini kami sudah punya tiga depo, yaitu di Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Ke depan kami akan bangun di tahun ini tambahan dua depo yaitu di Sukabumi dan satu lagi di Lampung.Jakarta (ANTARA) -
Perusahaan distributor Compressed Natural Gas (CNG) PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) berencana membangun dua depo pada 2024 setelah resmi menggelar Initial Public Offering (IPO).
"Saat ini kami sudah punya tiga depo, yaitu di Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Ke depan kami akan bangun di tahun ini tambahan dua depo yaitu di Sukabumi dan satu lagi di Lampung," ujar Direktur Utama CGAS Andika Purwonugroho dalam konferensi pers di Main Hall BEI, Jakarta, Senin.
Andhika melanjutkan, perseroan berencana menambah depo lagi pada 2025, namun masih menyesuaikan dengan market size yang ada, di mana biaya untuk membangun depo akan mencapai Rp5 miliar - RP10 miliar per satu unit depo.
Baca juga: CGAS targetkan pendapatan naik 30 persen pasca IPO
Ia mengungkapkan perseroan akan mengembangkan Liquefied Natural Gas (LNG) dengan dana hasil IPO yang sebesar Rp179,62 miliar.
Selain itu, perseroan juga berencana melakukan ekspansi usaha ke beberapa daerah dengan membangun mother station baru yang lebih mendekati target pasar, yaitu di Kabupaten Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah, dengan kapasitas plant 1,5 MMSCFD.
Lalu, mother station di Kabupaten Majalengka berkapasitas plant 1 MMSCFD, serta mother station di Desa Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berkapasitas plant 2 MMSCFD.
"Harapannya dengan pendistribusian lokasi usaha, maka perseroan dapat menjangkau dan melayani lebih banyak konsumen dari berbagai segmen," ujar Andhika.
Andhika menyampaikan, sejauh ini CGAS menawarkan harga kompetitif yang bisa menciptakan penghematan biaya bagi pelanggan metering yang terkalibrasi, sehingga bisa memperoleh hasil pemakaian CNG secara terukur dan tepat.
Baca juga: BPH Migas minta badan usaha senantiasa jaga keselamatan migas
Jaringan distribusi perseroan maupun entitas anak juga sudah tersebar di Pulau Sumatera dan Jawa, sehingga saat ini Compressed natural gas (CNG) bisa lebih mudah diperoleh pelanggan, dimana perseroan menerapkan aplikasi SCADA yang terintegrasi, sehingga pelanggan bisa memastikan pengiriman CNG sesuai jadwal.
"CNG merupakan gas yang sangat aman, karena kami selalu menggunakan standar tertinggi keamanan untuk distribusi gas ke pelanggan. Perseroan senantiasa melakukan preventive maintenance terhadap equipment, seperti PRS (Pressure Reduction System), CNG Tubeskid, GTM, metering dan peremajaan equipment yang terjaga dan terjadwal," ujar Andika.
Melalui strategi diversifikasi produk, Ia meyakini dapat menjadi pilihan bagi pelanggan yang mencari alternatif gas sebagai sumber energi untuk keperluan industri, sehingga bisa terus bertumbuh secara berkesinambungan dan memberikan kontribusi yang semakin bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Saat ini kami sudah punya tiga depo, yaitu di Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Ke depan kami akan bangun di tahun ini tambahan dua depo yaitu di Sukabumi dan satu lagi di Lampung," ujar Direktur Utama CGAS Andika Purwonugroho dalam konferensi pers di Main Hall BEI, Jakarta, Senin.
Andhika melanjutkan, perseroan berencana menambah depo lagi pada 2025, namun masih menyesuaikan dengan market size yang ada, di mana biaya untuk membangun depo akan mencapai Rp5 miliar - RP10 miliar per satu unit depo.
Baca juga: CGAS targetkan pendapatan naik 30 persen pasca IPO
Ia mengungkapkan perseroan akan mengembangkan Liquefied Natural Gas (LNG) dengan dana hasil IPO yang sebesar Rp179,62 miliar.
Selain itu, perseroan juga berencana melakukan ekspansi usaha ke beberapa daerah dengan membangun mother station baru yang lebih mendekati target pasar, yaitu di Kabupaten Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah, dengan kapasitas plant 1,5 MMSCFD.
Lalu, mother station di Kabupaten Majalengka berkapasitas plant 1 MMSCFD, serta mother station di Desa Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berkapasitas plant 2 MMSCFD.
"Harapannya dengan pendistribusian lokasi usaha, maka perseroan dapat menjangkau dan melayani lebih banyak konsumen dari berbagai segmen," ujar Andhika.
Andhika menyampaikan, sejauh ini CGAS menawarkan harga kompetitif yang bisa menciptakan penghematan biaya bagi pelanggan metering yang terkalibrasi, sehingga bisa memperoleh hasil pemakaian CNG secara terukur dan tepat.
Baca juga: BPH Migas minta badan usaha senantiasa jaga keselamatan migas
Jaringan distribusi perseroan maupun entitas anak juga sudah tersebar di Pulau Sumatera dan Jawa, sehingga saat ini Compressed natural gas (CNG) bisa lebih mudah diperoleh pelanggan, dimana perseroan menerapkan aplikasi SCADA yang terintegrasi, sehingga pelanggan bisa memastikan pengiriman CNG sesuai jadwal.
"CNG merupakan gas yang sangat aman, karena kami selalu menggunakan standar tertinggi keamanan untuk distribusi gas ke pelanggan. Perseroan senantiasa melakukan preventive maintenance terhadap equipment, seperti PRS (Pressure Reduction System), CNG Tubeskid, GTM, metering dan peremajaan equipment yang terjaga dan terjadwal," ujar Andika.
Melalui strategi diversifikasi produk, Ia meyakini dapat menjadi pilihan bagi pelanggan yang mencari alternatif gas sebagai sumber energi untuk keperluan industri, sehingga bisa terus bertumbuh secara berkesinambungan dan memberikan kontribusi yang semakin bermanfaat bagi masyarakat luas.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024