Jakarta (ANTARA) - Pakar gestur dan mikroekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia Monica Kumalasari, S.E., M.Psi., T berpendapat calon presiden Ganjar Pranowo seringkali menampilkan emosi contempt saat calon presiden lain menjelaskan gagasan mereka pada debat ketiga Pilpres, Minggu (7/1).
"Ekspresi ini merupakan automatic response atau respon otomatis dari emosi merendahkan atau menganggap bahwa kedua pasangan calon lain lebih inferior," kata dia melalui pesan elektroniknya kepada ANTARA, Senin.
Monica mengatakan ekspresi ini ditunjukkan dengan pengetatan sudut bibir dengan salah satu sudut bibir terangkat dan satunya melebar.
Baca juga: Ganjar sering sebut "data" hingga kenalkan "viralisme" di debat capres
Ganjar tampak mengangkat ujung bibir salah satunya saat calon presiden Prabowo Subianto berkata tentang komando TNI dan Polri akan tetap langsung di bawah presiden guna mempercepat reaksi dalam sesi debat akhir atau penyampaian pernyataan penutup.
"Angkat ujung bibir cepat banget pas Prabowo bilang Polri langsung di bawah presiden," tutur Monica.
Kemudian, berbicara tentang penampilan, Monica berpendapat Ganjar dan calon wakil presiden Mahfud Md dengan bomber jacket beserta tempelan emblem serta kacamata hitam menimbulkan reaksi visual masyarakat sebagai pesan non-verbal untuk menggambarkan mereka yang adaptif dan menyajikan kebaruan melalui penampilan berbeda dari debat sebelumnya.
Pesan lainnya yakni menjunjung tinggi Indonesia yang beragam, yang dinilai secara konsisten ingin disampaikan.
Monica mengatakan sekitar 65 - 75 persen manusia memiliki kecenderungan untuk lebih mudah menangkap dan memahami pesan visual daripada pesan verbal. Visualisasi informasi, sambung dia, dapat memberikan dampak yang kuat dan cepat terhadap pemahaman serta retensi informasi oleh manusia.
Menurut Monica, gaya Ganjar dan Mahfud ini merupakan ciri khas yang ditampilkan Presiden Jokowi dalam membentuk persepsi publik. Dia lantas bertanya-tanya alasan gaya ini tidak diadopsi pasangan Prabowo-Gibran yang mendapatkan dukungan kuat dari Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, dia menilai penampilan Ganjar pada debat semalam berpengaruh terhadap performa keunggulannya.
Ganjar sepanjang debat menampilkan postur high power atau kekuatan tinggi, didukung ekspresi wajah, bahasa tubuh, intonasi dan nada suara yang sesuai dengan persepsi publik yang berpendapat dia unggul.
"Apakah penampilan tersebut berpengaruh terhadap performa keunggulan debat ketiga pasangan calon nomor urut 3? Tentu," kata dia.
Merujuk analisis sentimen publik yang dilakukan oleh Drone Emprit, dikatakan sentimen positif publik sebesar 72 persen dengan analisa emosi yang dipersepsikan sebagai tokoh yang dinilai santai dalam debat serta menjadi penengah dari pertikaian tajam antara calon presiden nomor urut 1 dan 2.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres.
Tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Baca juga: Arti senyuman Ganjar saat debat capres menurut pakar mikro ekspresi
Baca juga: Ganjar berkomitmen pada kebebasan ekspresi hingga pers
Baca juga: Siti Zuhro: Aura dan ekspresi faktor perempuan lebih pilih Ganjar
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024