Qana, Lebanon (ANTARA News) - Sedikitnya 51 orang, termasuk 22 anak, tewas dalam serangan udara membabi-buta Israel terhadap Desa Qana di Lebanon Selatan, kepala pertahanan sipil di kawasan itu mengatakan. Jenazah laki, perempuan dan anak-anak dikeluarkan dari bawah puing-puing belasan bangunan yang runtuh setelah pengeboman, kata Salam Daher kepada AFP. Serangan udara yang dilakukan pada hari ke-19 serangan besar-besaran Israel terhadap Lebanon ini ditujukan untuk merazia pejuang kelompok Syiah Muslim Hizbullah. Para saksi mata mengatakan 63 orang bersembunyi di bangunan perlindungan bawah tanah, tempat para pekerja pertolongan dan penduduk setempat mencari dengan tangan kosong orang-orang yang dikhawatirkan tewas di bawah reruntuhan puing bangunan. Mereka menyelamatkan tubuh-tubuh berdarah dan berdebu kaum wanita dan anak-anak di dalam piyama-piyama mereka, tutur seorang koresponden AFP. "Saya menyelamatkan anak saya dan suami saya, Sheikh Mohamad, yang terluka, namun ketika saya datang kembali dengan membawa anak perempuan saya, dia sudah tergeletak di tempat perlindungan, terlambat sebab bangunan itu ambruk," kata Rahba sambil menangis. "Pengeboman pertama dilakukan pada pukul 01:00 waktu setempat. Beberapa orang lari menyelamatkan diri ke dalam perlindungan dan sekitar 10 menit kemudian, pengeboman kedua menghancurkan semua itu. Ada 63 orang di dalam perlindungan itu," kata Ghazi Asidibu, seorang penduduk. "Setelah pengeboman, debu beterbangan di mana-mana. Kami tidak bisa melihat sesuatu. Saya berusaha keluar, dan semuanya hamcur. Saya mempunyai beberapa anggota keluarga di dalamnya. Saya rasa tidak ada yang hidup di sana," kata seorang tetangga menyahutinya. "Pengeboman begitu hebat sehingga tak seorangpun bisa bergerak dan pertolongan baru bisa dimulai pada paginya," tuturnya. Israel menolak bertanggungjawab atas kematian penduduk sipil ini seraya mengatakan, bahwa kelompok Syiah Muslim Hizbullah lah yang patut dikecam sebab menggunakan desa sebagai tempat peluncuran roket mereka. "Hizbullah menggunakan desa Qana sebagai pangkalan peluncuran roket-roket mereka dan itu menjadikan tanggungjawab bahwa daerah ini adalah zona perang," kata jurubicara militer, Jacob Dalal kepada AFP. Qana adalah tempat di mana Israel mengebom satu pangkalan PBB pada 18 April 1996 yang menewaskan 105 orang, yang mengungsi selama Israel melancarkan serangan ke wilayah tersebut, yang juga ditujukan untuk mengenyahkan Hizbullah. (*)
Copyright © ANTARA 2006