Los Angeles (ANTARA News) - Sepuluh hari sebelum debut box office "World Trade Center", para kritikus sudah menyampaikan sambutan hangat atas film baru Oliver Stone tentang serangan 11 September. Sambutan positif itu sangat mengherankan, sehubungan banyak kritikus telah meragukan sutradara kontroversial itu, yang dikenal sering menggarap film dengan kisah berat dan kecenderungannya pada teori konspirasi, dapat menangani masalah sensitif seperti itu. Dibuka pada 9 Agustus di kawasan Amerika Utara, sebulan sebelum peringatan lima tahun serangan 2001, film panjang dengan Nicolas Cages sebagai pemeran utama itu menuturkan kisah sebenarnya tantang dua polisi yang terperangkap di bawah reruntuhan gedung menara kembar World Trade Center di New York. "Film ini merupakan eksplorasi kepahlawanan di negara kita, dan bagi dunia internasional sekaligus menjelajahi sisi kemanusiaannya," kata Stone setahun lalu ketika proyek itu diumumkan Paramount Pictures. Sutradara itu menegaskan skenario film tersebut adalah "karya kolektif, meditasi serius mengenai apa yang terjadi, dan mengandung keharuan yang menyembuhkan." Stone, 59 tahun, telah tiga kali menyabet Piala Oscar, termasuk kategori sutradara terbaik untuk film "Platoon" dan "Born in the Fourth of July", sudah memperoleh kecaman selama bertahun-tahun karena kurangnya nuansa yang telah mewarnai sebagian besar karyanya, seperti "Natural Born Killer." "Ia telah dianggap sebagai pembuat film yang sangat baik, namun banyak orang memiliki agenda dan seseorang yang cenderung menyerangnya di kepala dengan martil," kata kritikus Law Harris, editor situs web "Movies.com," mengingat Stones juga dikenal karena perasaannya yang mendalam dengan "teori konspirasi." Penampilan Oscar Namun begitu, Haris, salah satu dari banyak kritikus yang telah menyaksikan penayangan khusus film itu sebelum public premier-nya, menyatakan kepada AFP "World Trade Center" menghindari prangkap yang menodai beberapa daya upaya Stone sebelumnya. "Oliver Stone telah membuat film yang heroik sekali. Ia membuat permainan yang sesungguhnya dengan emosi anda," kata Harris. "Ia berhasil menggali penampilan Nicolas Cages yang sangat baik yang pernah saya saksikan," katanya. "Dalam separuh dari kisah film itu Nicolas Cage terkubur di bawah reruntuhan dan hampir tak dapat berbicara karena mengalami perdarahan dan anda semua akan betul-betul melihat matanya. Itu suatu penampilan yang luar biasa, penampilan yang patut memperoleh Oscar." Bagi Harris, "World Trade Center" boleh jadi merupakan salah satu film terbesar yang pernah diproduksi dan para kritikus lainnya sudah menyatakan film tersebut akan menjadi calon terkuat untuk meraih Piala Oscar sebagai fim terbaik pada tahun ini. Roger Friendman pada Fox News, sebuah jaringan siaran yang biasa memberitakan "tokoh-tokoh miring" seperti Stone dengan skeptisme, juga memberikan ulasan bernada memuji tentang film itu. "Stone telah membuat dokumen yang personal sekali, elegan, kuat dan mengharukan," kata Friedman. (*)
Copyright © ANTARA 2006