Pelemahan tersebut seiring dengan ekonomi Amerika Serikat yang mulai pulih. "Perekonomian di Amerika Serikat cenderung mengalami pemulihan, sehingga membuat nilai tukar dolar AS bergerak menguat," ujar Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan data penjualan ritel AS yang akan diumumkan nanti malam diperkirakan positif, kondisi itu menambah sentimen positif bagi nilai dolar AS.
Ia menambahkan bahwa saat ini pelaku pasar uang di dalam negeri juga masih menanti langkah Bank Indonesia (BI) terkait perubahan besaran suku bunga acuan.
"Mereka masih menunggu langkah BI apakah akan menaikan BI rate lagi atau tidak, sehingga pasar memilih menunggu," kata Reza.
Reza juga mengatakan sentimen positif dari dalam negeri juga belum terlihat, sehingga rupiah masih cenderung bergerak melemah pada pekan ini.
"Kita berharap tidak terjadi pelemahan yang tinggi, tapi kita melihat kenyataannya pelaku pasar cenderung memegang dolar AS saat ini," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp10.292 dibanding sebelumnya di posisi Rp10.287 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013