Banda Aceh (ANTARA) - Skuad Persiraja Banda Aceh memilih jalur darat menuju Aceh dari Sumatera Utara setelah pesawat Lion Air yang mereka tumpangi gagal landing di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) dan kembali ke Kualanamu.
"Pemain langsung turun, jalan jalur darat menuju Langsa," kata Media Officer (MO) Persiraja Banda Aceh Ariful Usman yang dikonfirmasi dari Banda Aceh, Minggu.
Sebelumnya, maskapai Lion Air rute Medan, Sumatera Utara menuju Banda Aceh dilaporkan batal mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, sehingga harus kembali ke Bandara Internasional Kualanamu akibat cuaca buruk.
Executive General Manager PT Angkasa Pura II, Darmadi membenarkan bahwa pesawat Lion tujuan Banda Aceh dari Medan batal mendarat karena cuaca buruk atau crosswind (angin silang).
Pesawat Lion Air JT 306 tersebut dijadwalkan mendarat di Bandara SIM Aceh Besar pada Minggu (7/1) pukul 13.45 WIB.
Baca juga: Pesawat Lion Air dari Medan batal mendarat di Aceh akibat cuaca buruk
Baca juga: Kesaksian penumpang JAL, ada benturan sebelum mendarat di Haneda
Baca juga: Wings Air gagal mendarat di Bandara Nagan Raya Aceh akibat cuaca buruk
Ariful menyampaikan, para pemain Persiraja awalnya hendak bertolak ke Banda Aceh dengan Lion Air. Kemudian, saat mau landing di bandara SIM, pesawat kembali terbang ke Kualanamu karena tidak bisa mendarat akibat cuaca (angin kencang).
"Sudah mau mendarat karena cuaca tadi disampaikan dan terbang kembali. Memang terasa saya angin, karena goyang," ujarnya.
Karena gagal mendarat dan kembali ke Kualanamu, skuad Persiraja akhirnya turun dan memilih jalur darat, dan tidak menuju Banda Aceh, melainkan ke Kota Langsa.
Ariful menjelaskan, pilihan ke Kota Langsa karena besar kemungkinan Persiraja akan memilih stadion di sana sebagai home base untuk babak 12 besar Liga 2 Season 2023/2024 ini setelah tak diizinkan lagi menggunakan Stadion Harapan Bangsa (SHB) Banda Aceh karena sedang renovasi untuk persiapan PON.
"Karena harapan bermain di SHB tipis, makanya cek kesiapan stadion Langsa sebagai alternatif, apakah layak untuk Liga 2 Indonesia," demikian Ariful Usman.
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024