Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia sudah tidak mengalami krisis ekonomi lagi, terbukti dengan adanya perdapatan per kapita masyarakat saat ini yang telah mencapai 1.500 dolar AS. "Sebenarnya krisis ekonomi sudah berakhir," kata Wapres Jusuf Kalla menanggapi pidato Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, pada Konsolidasi Nasional ke-2 Eksekutif dan Legislatif Forum Kerjasama Program Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta, Minggu. Wapres menjelaskan pada masa sebelum krisis ekonomi perdapatan per kapita penduduk Indonesia sebenar 1.00 dolar AS. Sedangkan pada saat mengalami krisis ekonomi pada tahun 1998 pendapatan per kapita penduduk turun drastis menjadi hanya 700 dolar AS. "Nah sekarang ini pendapatan per kapaitanya sudah 1.500 dolar AS malah sudah sekitar 1.525 dolar AS dan produk domestik brutonya 3.000 trilyun. Sekiranya pendapatan per kapita masih sekitar 700 dolar AS, betul itu masih krisis, tetapi ini tidak," kata Wapres dengan nada tinggi. Namun, Wapres mengakui bahwa saat ini masih banyak masalah yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia. Jika pada pemerintahan waktu lalu, tambah Wapres, masalah yang banyak timbul karena ulah manusia. Contohnya berbagai kerusuhan di Poso, Ambon dan sebagainya. Sedangkan pada saat ini, tambah Wapres yang banyak terjadi adalah bencana alam. "Musibah itu ada dua, pertama karena ulah manusai, dan untuk menyelesaikannya dengan berunding. Kedua, karena alam, nah untuk ini tidak bisa diselesaikan dengan berunding," kata Wapres Jusuf Kalla yang disambut tawa hadirin. Namun, tambahnya, pemerintah berusaha sekuat tenaga untuk mengurangi dampak dan korban dari bencana alam yang terjadi. Salah satunya, dengan akan segera dipasangnya sistem peringatan dini. Menurut Wapres dalam waktu empat bulan ke depan, pemerintah sudah akan memasang sirine-sirine di seluruh kawasan pesisir di Indonesia yang rawan akan terjadinya gempa dan tsunami. (*)
Copyright © ANTARA 2006