"Seringkali sibuk dan pekerjaan dijadikan alasan menunda olahraga. Mulai saja dengan sering bergerak, berjalan kaki, dan naik turun tangga. Saat libur tiba, sebaiknya jadikan olahraga sebagai kegiatan rutin," kata Fridolin melalui keterangan tertulisnya, Jumat (5/1).
Melakukan aktivitas fisik hingga berolahraga rutin harus menjadi kebiasaan. Orang-orang bisa mulai beraktivitas dan berolahraga ringan dengan intensitas rendah sekitar 30 menit per hari (150 menit per minggu), lalu meningkatkan aktivitas menjadi intensitas sedang.
"Bagi yang sudah terbiasa olahraga dan kondisi badan dalam keadaan bugar tidak menjadi masalah jika ingin meningkatkan olahraga dengan intensitas berat,” kata Fridolin.
Baca juga: Kiat berolahraga di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi
Selain itu, imbuh dia, sebaiknya perhatikan juga kesehatan otot, dengan melakukan latihan kekuatan otot karena bermanfaat seperti menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan diabetes, meningkatkan kepadatan tulang, dan menurunkan lemak tubuh.
Selain tentang aktif bergerak, Fridolin juga mengingatkan orang-orang agar menerapkan gaya hidup sehat lainnya termasuk memperhatikan asupan makanan dan minuman agar terhindar dari berbagai penyakit degeneratif, yakni penyakit kronis yang dapat terjadi karena menurunnya fungsi organ atau jaringan.
Makanan dapat membantu tubuh mendapatkan energi agar dapat beraktivitas, membantu menjaga imunitas, dan sumber pertumbuhan otak dan tinggi badan anak. Tetapi, makanan juga dapat menjadi sumber penyakit jika tidak higienis, dikonsumsi berlebihan, dan tidak mengandung nilai gizi esensial bagi tubuh, serta berlebihan mengonsumsi makanan olahan.
Baca juga: Ini kiat berolahraga untuk masa tua yang sehat
Mengelola stres juga menjadi bagian dari gaya hidup sehat, seperti serangkaian program dengan teknik khusus meditasi, yoga, atau olahraga relaksasi. Kegiatan itu cukup efektif mengatasi stres.
Stres dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Saat kekebalan tubuh menurun akan mudah terserang penyakit.
"Libatkan anggota keluarga sebagai sistem pendukung agar saat ada tekanan dari luar, tidak sampai mengganggu emosi dan mental serta terhindar dari depresi," ujar Fridolin.
Terakhir, dia menyarankan masyarakat memeriksa kesehatan rutin guna mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini dan memungkinkan penanganan medis lebih cepat.
Kesehatan dapat dipengaruhi oleh banyak hal, seperti genetik, usia, riwayat penyakit, dan gaya hidup.
"Itu sebabnya, pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan setidaknya setahun sekali atau sesuai saran dokter untuk mendeteksi tanda awal masalah kesehatan," kata Fridolin.
Baca juga: Kiat berolahraga di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi
Selain itu, imbuh dia, sebaiknya perhatikan juga kesehatan otot, dengan melakukan latihan kekuatan otot karena bermanfaat seperti menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan diabetes, meningkatkan kepadatan tulang, dan menurunkan lemak tubuh.
Selain tentang aktif bergerak, Fridolin juga mengingatkan orang-orang agar menerapkan gaya hidup sehat lainnya termasuk memperhatikan asupan makanan dan minuman agar terhindar dari berbagai penyakit degeneratif, yakni penyakit kronis yang dapat terjadi karena menurunnya fungsi organ atau jaringan.
Makanan dapat membantu tubuh mendapatkan energi agar dapat beraktivitas, membantu menjaga imunitas, dan sumber pertumbuhan otak dan tinggi badan anak. Tetapi, makanan juga dapat menjadi sumber penyakit jika tidak higienis, dikonsumsi berlebihan, dan tidak mengandung nilai gizi esensial bagi tubuh, serta berlebihan mengonsumsi makanan olahan.
Baca juga: Ini kiat berolahraga untuk masa tua yang sehat
Mengelola stres juga menjadi bagian dari gaya hidup sehat, seperti serangkaian program dengan teknik khusus meditasi, yoga, atau olahraga relaksasi. Kegiatan itu cukup efektif mengatasi stres.
Stres dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Saat kekebalan tubuh menurun akan mudah terserang penyakit.
"Libatkan anggota keluarga sebagai sistem pendukung agar saat ada tekanan dari luar, tidak sampai mengganggu emosi dan mental serta terhindar dari depresi," ujar Fridolin.
Terakhir, dia menyarankan masyarakat memeriksa kesehatan rutin guna mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini dan memungkinkan penanganan medis lebih cepat.
Kesehatan dapat dipengaruhi oleh banyak hal, seperti genetik, usia, riwayat penyakit, dan gaya hidup.
"Itu sebabnya, pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan setidaknya setahun sekali atau sesuai saran dokter untuk mendeteksi tanda awal masalah kesehatan," kata Fridolin.
Baca juga: Kiat mengelola stres dalam menjalani peran sebagai orang tua
Baca juga: Orang perlu berapa hari untuk terapkan kebiasaan baru?
Baca juga: Studi tegaskan bahwa gaya hidup sehat dapat cegah depresi
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024