Manila (ANTARA News) - Setidaknya 33 nelayan di pesisir Provinsi Catanduanes, Filipina, dilaporkan hilang dan 7.581 orang terdampar di berbagai pelabuhan pada saat Topan Utor (lokal: Labuyo) mendekati pantai timur Filipina.
Para nelayan itu hilang saat sedang pergi menangkap ikan pada Sabtu meskipun peringatan topan telah dikeluarkan. Jumlah orang hilang semula dilaporkan 40, tetapi tujuh di antaranya sudah ditemukan, kata media lokal melaporkan Minggu.
Sampai pukul 15.00 waktu setempat Minggu, pusat Topan Utor berada di 130 kilometer sebelah utara Virac di Catanduanes,Filipina timur laut, kata Badan Layanan Atmosfir, Geofisika dan Astronomi Filipina (PAGASA).
Menurut laporan terbaru dari Pusat Manajemen Pengurangan Resiko Bencana Nasional (NDRRMC), 7.581 penumpang dari 33 kapal terdampar di pelabuhan-pelabuhan. Status siaga merah diberlakukan di belasan provinsi di pulau Luzon.
Delapan pusat regional NDRRMC telah disiagakan untuk mengurangi dampak Topan Utor sejak Minggu pagi, demikian laporan AFP.
"Kami telah menyarankan unit pemerintah daerah di daerah yang akan terpengaruh untuk mempersiapkan diri karena Topan Utor adalah topan kuat," kata direktur eksekutif NDRRMC dan Administrator Kantor Pertahanan Sipil Eduardo del Rosario.
Del Rosario mengimbau para nelayan dan warga di pesisir timur Luzon dan Visayas untuk tidak pergi ke laut. "Terlalu berisiko dan hanya akan membahayakan nyawa kita," katanya.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013