Surabaya (ANTARA News) - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) versi Muktamar Surabaya yang dipimpin KH Abdurrohman Chudlori (Mbah Dur)-Drs Choirul Anam (Cak Anam), pasrah kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menyelesaikan dualisme PKB yang berlarut-larut. "Ya, betul, PKB Ulama (PKB versi Muktamar Surabaya yang didukung sejumlah ulama sepuh), memasrahkan kepada PBNU dalam pertemuan Jumat (28/7) malam," ujar salah seorang ulama sepuh pendukung DPP PKB versi Muktamar Surabaya, KH Mas Ahmad Subadar kepada ANTARA News di Surabaya, Sabtu malam. Menurut pengasuh Pesantren Roudlotul Ulum, Besuk, Pasuruan, Jatim itu, pertemuan sekitar 20 ulama bersama PBNU tersebut bertujuan mencari solusi atas konflik yang sebaik-baiknya atas dualisme PKB selama ini. "Kami serahkan kepada PBNU, bagaimana baiknya. Kami akan mengikuti apa kata PBNU, kami menunggu PBNU, kami tidak membatasi waktunya," ungkapnya. Ditanya siapa yang hadir dalam pertemuan itu, ia menegaskan bahwa pertemuan yang bersifat silaturrahmi tersebut dihadiri dirinya bersama sejumlah ulama, di antaranya KH Idris Marzuqi, kemudian dari PBNU antara lain H Achmad Bagdja dan H Mustofa Zuhad. "Soal bagaimana PBNU tanya kepada orang-orang PBNU yang hadir pada pertemuan itu," paparnya. Secara terpisah, Ketua Umum PBNU KHA Hasyim Muzadi menyatakan pihaknya belum mengetahui pertemuan itu, karena pihaknya belum menerima laporan dari orang PBNU yang mengikutinya. "Kami akan melihat saja, apakah memang serius. Kalau serius, ya PBNU sebagai bapak akan mengayomi anak-anaknya, tapi saya belum tahu betul lho," ucapnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006