Poso (ANTARA News) - Sekitar 500 janda korban kerusuhan Poso hanyut dalam rasa haru saat bertemu dalam suatu forum bertajuk "Silatuhrahmi dan Harmonisasi" yang berlangsung di kota Poso, Sabtu. Bahkan isak tangis saat saling berpelukan di antara mereka mewarnai pertemuan para janda dari dua komunitas berbeda, Muslim dan Nasrani, di gedung wanita Poso. Pertemuan akbar yang difasilitas Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) ini memang merupakan kali pertama sejak konflik komunal berdarah melanda daerah penghasil kayu hitam (ebony) akhir tahun 1998. Ny. Sofiah, janda asal Kilo Sembilan Lage (kecamatan Lage), mengaku senang dan haru bisa bertemu para janda yang senasib dengan dirinya tanpa membedakan suku, agama, maupun golongan. Janda beranak dua ini berharap momentum pertemuan itu menyebarkan pesan damai kepada segenap lapisan masyarakat di wilayah Poso bahwa konflik tidak menyelesaikan masalah. Bahkan, katanya, hanya menyisahkan berbagai persoalan sosial seperti rasa trauma, hilang semangat hidup, dan masa depan anak-anak yang suram. "Konflik hanya menimbulkan penderitaan," ujar Ny. Sofiah sembari menyeka air mata menetes di pipinya. Hal senada diungkapkan Ny. Bertha, janda asal Lombogia (kota Poso) yang kini bermukim di Pamona Timur. Ia mengatakan kaum wanita merupakan korban yang paling merasakan dampak akibat konflik, terutama para janda, sebab harus mencari nafkah membiayai kebutuhan hidup keluarga dan sekolah anak-anak mereka. "Sementara secara mental dan fisik justru sangat lemah," kata dia. Bertha maupun Sofia mengharapkan perhatian pemerintah untuk memberi bantuan modal dan biaya pendidikan bagi anak-anak mereka. Pertemuan para janda korban kerusuhan Poso itu mendapat bimbingan dari tim psikolog Universitas Gajah Mada (UGM), yakni Hendro Prabowo, Diana Setyanti, Wida, dan Hasanah. Tim psikolog UGM ini menyebar kwesioner kepada peserta pertemuan untuk mengetahui dampak psikis yang dihadapi, serta memberi beberapa kiat-kiat melawan traumatik dan menumbuhkan semangat hidup. Para janda peserta pertemuan juga mendapat hiburan dari artis ibukota, Jihan Amir, Kristina, dan Selvi.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006