Jakarta (ANTARA) - Pemerintah akan menggencarkan vaksinasi di daerah-daerah yang ditetapkan berstatus kejadian luar biasa (KLB) polio, termasuk di Klaten, Jawa Tengah.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, munculnya KLB polio di beberapa daerah di antaranya Jawa Tengah dan Aceh, disebabkan terganggunya program vaksinasi wajib ketika pandemi COVID-19.
“Polio ini kita lihat beberapa disebabkan karena vaksinasinya pada masa COVID itu kurang (optimal) jadi sekarang terlihat dampaknya,” kata Budi ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
Guna merespons KLB tersebut, ujar dia, Kementerian Kesehatan akan menambah vaksinasi polio di daerah-daerah yang dimaksud.
“Sudah pernah kita lakukan juga kan di Sumatera Utara dan Sumatera Barat (menyusul KLB polio di Aceh),” tutur Menkes Budi.
Baru-baru ini, Kemenkes menetapkan Klaten sebagai KLB polio setelah ditemukan satu kasus positif pada anak perempuan berusia enam tahun di Kecamatan Manisrenggo.
Menyusul temuan tersebut, Pemerintah Kabupaten Klaten akan melakukan imunisasi terhadap ratusan ribu warganya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten Anggit Budiarto mengatakan 118.600 orang di daerah itu menjadi sasaran penerima imunisasi pada Subpekan Imunisasi Nasional diselenggarakan serentak di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Dilakukan imunisasi secara serentak kepada anak di bawah tujuh tahun di seluruh wilayah Jateng dan Jatim, akan dimulai tanggal 15 Januari," kata dia di Klaten, Kamis (4/1).
Vaksinasi polio dilakukan dua tahap. Untuk tahap pertama ditargetkan selesai satu minggu, selanjutnya diulang lagi minimal satu bulan berikutnya.
Baca juga: Puluhan provinsi berisiko KLB sebab cakupan imunisasi rendah
Baca juga: IDAI: Imunisasi modal Indonesia bangun generasi berkualitas
Baca juga: Komisi IX DPR minta pemerintah jemput bola optimalkan imunisasi polio
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024