Sebanyak 33,65 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja ASLI, yaitu pembayaran material, perlengkapan proyek, serta untuk membiayai kegiatan operasional perseroanJakarta (ANTARA) - PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan meraih dana senilai Rp125 miliar yang akan digunakan untuk ekspansi proyek pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sebagai perusahaan general contractor, perseroan menargetkan kontrak pembangunan IKN senilai Rp100 miliar.
"IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan yang lebih baik sebagai perusahaan publik, yang diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi stakeholder kedepannya," ujar Direktur Utama ASLI Sudjatmiko di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat.
Sudjatmiko memaparkan sebanyak 66,35 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk setoran modal pada anak usaha yaitu PT Bumi Prima Konstruksi sebesar 56,25 persen, di antaranya untuk pembelian alat berat berupa rotary drilling rig, mobile crane, crawler crane, foco crane trailler , dan dolly trailler truck.
Kemudian, untuk anak usaha yaitu PT Manyar Perkasa Mandiri sebesar 43,75 persen untuk pembelian mesin produksi batching plant.
Selain untuk anak usaha, sebanyak 33,65 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja ASLI, yaitu pembayaran material, perlengkapan proyek, serta untuk membiayai kegiatan operasional perseroan.
"Hadirnya perseroan sebagai pionir general contractor di bursa, diharapkan dapat membangkitkan semangat industri jasa konstruksi tanah air untuk semakin maju, berkembang dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Sudjatmiko.
Selain pembangunan IKN, ASLI saat ini sedang mengerjakan sejumlah proyek, di antaranya pembangunan jembatan South City Pondok Cabe Tangerang Selatan, flyover Pasir Gombong, Cikarang, dan pembangunan jembatan Asulait II di Kabupaten Bellu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kemudian, Jembatan Overpass Antelope, Kantor Operasional Cikunir, Kedutaan Besar Australia, Gerbang Tol Kebon Bawang, proyek APBD Jawa Barat, serta jalan tol Serang Panimbang.
Selain itu, perseroan sedang menyelesaikan pembangunan jembatan lengkung Pacongkang Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan,dan flyover Boulevard Kota Deltamas.
Dalam IPO, perseroan menawarkan 1,25 miliar lembar saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga IPO sebesar Rp100 per lembar saham.
Adapun, bertindak sebagai penjamin emisi efek adalah NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Baca juga: BEI optimistis jumlah emiten capai 1.000 pada 2024
Baca juga: 10 perusahaan beraset besar antri gelar IPO di BEI
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024