Kolombo (ANTARA) - Penyebaran demam berdarah dengue (DBD) sudah terkendali di provinsi Barat dan Tengah, Sri Lanka, serta perhatian harus diarahkan ke sejumlah distrik, seperti Jaffna, Trincomalee, dan Batticaloa di provinsi Utara dan Timur, demikian disampaikan oleh Divisi Media Kepresidenan (President's Media Division/PMD) dalam sebuah pernyataan pada Rabu (3/1).

PMD mengatakan bahwa Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe memimpin sebuah pertemuan tinjauan kemajuan guna menilai efektivitas program-program pengendalian DBD di provinsi Barat dan Tengah.

Di bawah bimbingan Kantor Kepresidenan, dan dengan mematuhi pedoman kesehatan yang ada, berbagai upaya kolaboratif yang melibatkan angkatan bersenjata dan kepolisian telah berhasil mengurangi penyebaran DBD di wilayah tersebut, kata PMD.

Pertemuan tersebut mengungkapkan bahwa penerapan program-program pengendalian dan kesadaran DBD telah secara efektif mengendalikan situasi, ujar PMD.

Menurut PMD, sejumlah area tertentu dengan insiden DBD yang tinggi di sekitar institusi pemerintah, sekolah, tempat keagamaan, tempat-tempat publik, serta institusi swasta telah diidentifikasi, yang akan menjadi target intervensi.

Tahun lalu, 88.398 kasus DBD dilaporkan di negara Asia Selatan tersebut, dengan 57 kasus kematian akibat DBD, menurut Unit Pengendalian DBD Nasional Sri Lanka.

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024