Total ada sekitar 350 pengunjung yang telah tersengat ubur-ubur beracun..."
Bantul (ANTARA News) - Ratusan pengunjung objek wisata Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tersengat ubur-ubur beracun yang muncul di kawasan pantai tersebut selama beberapa hari pascahari raya Idul Fitri 1434 Hijriah.
"Pengunjung kami imbau mewaspadai keberadaan ubur-ubur, karena saat ini di sepanjang Pantai Parangtritis sedang musim ubur-ubur yang terbawa arus," kata Komandan SAR Pantai Parangtritis Bantul, Ali Sutanto, di Bantul, Minggu.
Menurut dia, setidaknya pihaknya telah mendapat laporan dan memberikan pertolongan kepada pengunjung pantai yang tersengat ubur-ubur sejak Jumat (9/8) mencapai puluhan, kemudian pada Sabtu (10/8) mencapai tiga ratus lebih.
"Total ada sekitar 350 pengunjung yang telah tersengat ubur-ubur beracun, sementara pada hari ini hingga pukul 15.00 WIB sudah sekitar 150 pengunjung yang tersengat, itu belum yang melaporkan kepada anggota SAR," katanya.
Ia mengatakan, meski tidak membahayakan, namun sengatan ubur-ubur beracun yang menyerupai gelembung air berwarna biru tersebut dapat mengakibatkan kulit terasa panas bahkan bagi yang tidak kuat bagian perut terasa kenceng.
"Bagian kulit yang terkena sengatan ubur-ubur kemudian kami obati secara manual yakni dengan diolesi ramuan minyak dan cabai, kemudian selang sekitar setengah jam hingga satu jam kemudian rasa sakit semakin berkurang," katanya.
Ia mengatakan, pengunjung yang tersengat ubur-ubur sebagian besar dari kalangan anak-anak hingga remaja yang tengah asyik bermain air, namun tidak sadar ubur-ubur yang terbawa arus mengenai bagian kulit pengunjung.
"Terutama untuk anak kecil itu disangka sebagai mainan dan sengaja memegang, padahal kami terus ingatkan kepada pengunjung agar mewaspadai ubur-ubur, namun karena terlalu asyik sehingga tidak dihiraukan," katanya.
Menurut dia, pengunjung yang tersengat ubur-ubur tersebut sebagian besar langsung bisa disembuhkan, namun ada beberapa pengunjung yang harus dibawa ke klinik setempat karena mengalami sesak nafas usai terkena ubur-ubur.
Untuk itu, kata dia agar pengunjung yang menjadi korban sengatan ubur-ubur tidak semakin bertambah banyak maka pihaknya terus mengimbau untuk waspadai binatang musiman tersebut melalui pengeras suara dari Posko SAR.
"Ubur-ubur merupakan binatang musiman yang muncul tiap tahun di pantai Parangtritis, ini dipengaruhi cuaca dingin saat seperti ini, sehingga kemungkinan masih terus muncul dalam beberapa pekan ke depan," katanya.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013