Amman (ANTARA) - Meningkatnya ketegangan di Tepi Barat dan Lebanon merupakan bagian dari agenda ekstremis Pemerintah Israel untuk memperpanjang kepemimpinan politiknya dan menyeret Barat ke dalam perang kawasan, kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi pada Rabu.
"Kejahatan yang dilakukan Israel di Palestina dan Lebanon merupakan terjemahan dari agenda ini. Israel menerapkannya melalui pembunuhan dan penghancuran," kata Safadi dalam sebuah pernyataan setelah pembunuhan wakil ketua Hamas Saleh Arouri di Ibu Kota Beirut, Lebanon, pada 2 Januari.
"Semua orang akan menanggung akibat karena melanggar hukum internasional dan tidak membendung ekstremisme ini," kata dia menambahkan.
Arouri dan enam orang lainnya tewas pada Selasa dalam sebuah serangan pesawat tak berawak Israel di Distrik Dahieh, Beirut, yang disebut sebagai benteng Hizbullah.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Raja Yordania tolak pemisahan Tepi Barat dan Jalur Gaza
Baca juga: MER-C : Indonesia harus waspadai agenda besar Israel
Penerjemah: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024