Beijing (ANTARA News) -Kasus flu burung H7N9 kembali ditemukan di China, pada awal Agustus dan kini penderita dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit di Provinsi Guandong.
Departemen Kesehatan Guangdong menyebutkan penderita flu burung galur H7N9 seorang wanita berusia 51 tahun, Chen, demikian dikutip media lokal, Minggu.
Wanita itu datang ke rumah sakit pada Sabtu (3/8) setelah mengalami demam selama satu pekan, dan setelah dilakukan tes intensif, wanita itu positif menderita flu burung galur H7N9.
Pegawai pada salah satu rumah pemotongan unggas di Kotapraja Bolou itu kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Hingga kini belum ada data terbaru dari Pemerintah China tentang jumlah penderita flu burung H7N9.
Berdasarkan informasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pemerintah China, hingga 22 Juli 2013 angka penderita flu burung galur H7N9 tercatat 133 kasus dengan 43 kematian (angka kematian 28 persen).
Kasus avian flu tersebut ditemukan di 11 provinsi di RRC, antara lain Beijing, Hebei, Shandong, Henan, Anhui, Jiangxi, Hunan, dan Fujian, serta Taiwan. Jumlah kasus A H7N9 terbesar ditemukan di Provinsi Jiangsu (28 kasus), Shanghai (33 kasus) dan Zhejiang (46 kasus).
Tipe Avian influenza A H7N9 yang biasanya ditemukan pada unggas, sejak akhir tahun 2012 diduga para pakar juga dapat menular kepada manusia. Hasil penelitian beberapa kasus di China menunjukkan kecenderungan yang sangat mengkhawatirkan tersebut.
Terkait itu, dua pekan lalu Kementerian Kesehatan RI mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia dimana pun baik yang akan berkunjung atau sekembalinya dari China atau untuk mewaspadai keberadaan flu burung galur H7N9 itu.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013