"Kami sudah mengantongi beberapa poin untuk dievaluasi agar tahun depan pelaksanaannya lebih baik dan matang," ujarnya kepada wartawan di sela inspeksi mendadak di Stasiun Gubeng Surabaya, Sabtu malam.
Pelaksanaan evaluasi, kata dia, belum bisa dipastikan karena masih menunggu hingga situasi arus balik tahun ini selesai. Pihaknya memprediksi, puncak arus mudik akan terjadi pada Minggu (11/8), karena keesokan harinya sudah banyak pegawai yang bekerja.
Kendati demikian, pihaknya masih akan menunggu hingga H+7 atau H+8 atau beberapa hari usai Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriyah. Sebab, tidak menutup kemungkinan masih banyak yang memanfaatkan waktu hingga sepekan ke depan.
"Biasanya, pemudik pada 1-2 hari usai Lebaran masih silaturahim dan berkunjung ke rumah saudara dan kerabatnya. Namun, pada 3-4 hari berikutnya, masyarakat beralih ke tempat-tempat wisata. Titik-titik inilah yang juga harus diwaspadai kepadatannya," kata dia.
Kembali ke angkutan mudik gratis, Bambang Susantono menjelaskan tahun ini pihaknya mengerahkan empat angkutan bagi pemudik, yakni kapal laut, kapal penyeberangan ferry, kereta api dan perpaduan antara bus dan truk, dengan tingkat animo penumpang berbeda.
Dari semua itu, lanjut Bambang, kapal laut menjadi moda transportasi yang paling banyak digemari. Hal ini terbukti dari banyaknya pendaftar, baik arus mudik lalu hingga arus balik ini. Berikutnya, bus dan truk, kereta api sertan disusul kapal ferry.
"Kapal penyeberangan ferry kurang diminati karena berbeda dengan kapal laut, salah satunya dermaga yang kurang memadai. Sedangkan untuk truk dan bus, perpaduan ini sangat baik bagi pemudik roda dua, karena orangnya naik bus dan motornya dinaikkan truk," katanya.
Menurut dia, evaluasi dilakukan sebagai langkah agar ke depan menjadi lebih baik dan semakin diminati masyarakat. Salah satu tujuan utamanya yakni mengurangi angka kecelakaan lalu lintas selama di jalan.
Sementara itu, angkutan mudik gratis ini diterapkan pemerintah ke sejumlah daerah. Salah satunya Pemerintah Privinsi Jawa Timur yang memberikan pelayanan kemudahan bagi pemudik yang ingin berlebaran di kampung halaman.
Khusus Jatim, sarana angkutan gratis yang tersedia yakni kapal laut dari Surabaya ke sejumlah daerah kepulauan di kawasan Madura, kereta api dan bus maupun truk ke beberapa daerah di dalam provinsi. (FQH)
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013