Beijing (ANTARA) - Pasar konsumen di China mencatat adanya lonjakan sepanjang liburan Tahun Baru lalu yang ditandai dengan ramainya berbagai objek wisata dan rekor pendapatan box office. Kondisi tersebut menunjukkan awal yang baik bagi pemulihan ekonomi di negara Tirai Bambu itu pada tahun 2024.

Selama libur Tahun Baru berdurasi tiga hari yang berakhir pada Senin (1/1), total perjalanan wisatawan domestik tercatat di angka 135 juta atau naik 155,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), demikian data Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China menyebutkan.

Total pendapatan pasar pariwisata China melampaui 79,73 miliar yuan dalam tiga hari atau naik tiga kali lipat dibandingkan musim liburan tahun lalu dan meningkat 5,6 persen dari 2019.

Menurut data dari platform perjalanan terkemuka Trip.com, pemesanan perjalanan domestik di platform tersebut meroket 168 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023, sementara perjalanan keluar negeri (outbound) mencatatkan peningkatan 4,88 kali lipat.

Cuaca dingin yang melanda banyak wilayah di China selama liburan tidak menyurutkan antusiasme masyarakat terhadap festival es-salju, konser, dan wisata keluarga.

Di platform perjalanan Alibaba, Fliggy, pemesanan untuk rekreasi es dan salju selama liburan itu meningkat 126 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Destinasi paling populer mencakup Harbin, Changchun, dan Baishan di China timur laut serta Urumqi di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, serta Zhangjiakou di Provinsi Hebei, China utara.

Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang, China timur laut, memanfaatkan lanskap musim dinginnya untuk mempromosikan wisata es dan salju dengan mengadakan berbagai kegiatan dan menawarkan kupon konsumen. Kota itu menarik lebih dari 3 juta pengunjung selama liburan, dengan pendapatan pariwisata gabungan sebesar 5,91 miliar yuan, keduanya mencapai rekor tertinggi.

Selama liburan yang berlangsung tiga hari tersebut, total volume penumpang di jalur kereta, jalan raya, jalur air, dan jalur udara secara nasional melampaui 120 juta, naik 78,4 persen dibandingkan dengan liburan Tahun Baru sebelumnya, ungkap Kementerian Perhubungan China.

Selama liburan itu, box office China juga mengawali 2024 dengan rekor pendapatan tertinggi dengan angka sekitar 1,53 miliar yuan. Angka pendapatan tersebut memecahkan rekor sebelumnya, yang tercatat sebesar 1,3 miliar yuan yang dicapai pada liburan yang sama pada 2021, menandakan tren pertumbuhan restoratif dalam konsumsi perfilman China.

Data dari platform e-commerce Meituan menunjukkan bahwa pembayaran daring untuk katering di seluruh negara itu melonjak 230 persen (yoy) selama tiga hari libur Tahun Baru.

Penjualan perhiasan, bahan bangunan, dan furnitur juga melonjak selama periode tersebut, masing-masing meningkat sebesar 21,2 persen, 13,1 persen, dan 12,9 persen dari tahun sebelumnya, papar data dari sejumlah peretail besar yang dipantau oleh Kementerian Perdagangan China.

CAR Inc., penyedia layanan sewa mobil asal China, juga mencatatkan peningkatan dalam layanan sewa mobilnya, mencapai puncak baru dengan tarif sewa nasional di negara itu berkisar antara 70 persen dan 90 persen selama periode liburan tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024