Letusan Gunung Rokatenda selalu diikuti oleh guguran awan panas, jangan mendekat dalam radius tiga kilometer dari kawah dan tidak tinggal di alur sungai dan lembah yang berhulu ke gunung itu,"

Bandung (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi mengimbau warga untuk tidak tinggal di alur sungai dan lembah yang berhulu ke Gunung Rokatenda yang saat ini statusnya siaga.

"Letusan Gunung Rokatenda selalu diikuti oleh guguran awan panas, jangan mendekat dalam radius tiga kilometer dari kawah dan tidak tinggal di alur sungai dan lembah yang berhulu ke gunung itu," kata Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api PVMBG Badan Geologi Hendrasto di Bandung, Sabtu.

Gunung Rokatenda di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur meletus dan mengakibatkan guguran awan panas yang menewaskan lima warga karena sedang tidur di Pantai Punge pada Sabtu pagi.

"Gunung Rokatenda sudah berstatus siaga sejak Oktober 2013, letusanya terus terjadi berikut pula guguran awan panasnya. Diharapkan warga sekitar memperhatikan rekomendasi dari PVMBG yang telah disosialisasikan melalui pemerintah setempat," kata Hendrasto.

Terkait insiden tewasnya lima warga di kawasan Pantai Punge di Pulau Palue tersebut, katanya, karena posisi mereka di alur lembah dan sungai yang airnya berhulu di Gunung Rokatenda.

"Karakter guguran awan panas biasanya mengikuti alur lembah, seperti yang terjadi pada Sabtu pagi di Gunung Rokatenda," katanya.

Ia mengatakan pengawasan sementara dilakukan di Posko PGA Rokatenda di kawasan itu. Pemantauan gunung api itu termasuk yang paling intensif karena berstatus siaga atau level III.

"Sejauh ini penanganan dan pemantauan dilakukan oleh tim di PGA Gunung Rokatenda, laporan disampaikan `real time` langsung ke Posko Krisis Center PVMBG di Bandung," katanya.
(S033/M029)

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013