Mulai sore ini hingga besok pagi, pemudik akan terus berdatangan."

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 6.258 pemudik tercatat tiba di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu, dalam kedatangan paruh kedua dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB pada dua hari setelah (H+2) Idul Fitri 1434 Hijriah.

Wakil Kepala Regu III Antarkota Antarprovinsi (AKAP) Terminal Kampung Rambutan, Anang Hidayat, saat ditemui ANTARA News mengatakan, kenaikan jumlah kedatangan pemudik pada waktu yang lebih awal terjadi karena jangka waktu liburan yang singkat.

"Senin semua mulai aktif lagi, mulai dari pegawai sampai anak sekolah. Jadi, lebih awal kedatangannya," kata Anang.

Anang memperkirakan, puncak arus balik akan terjadi pada Sabtu malam hingga Minggu Pagi.

"Mulai sore ini hingga besok pagi, pemudik akan terus berdatangan," katanya.

Berdasarkan data perbandingan angkutan Lebaran dari tahun ke tahun, puncak arus balik pada 2012 terjadi pada enam hari setelah (H+6) Idul Fitri dengan 38.991 penumpang dan 731 bus.

Jumlah kedatangan pemudik pada H+2 Idul Fitri 2013, menurut dia, lebih tinggi sejumlah 6.258 penumpang dengan 207 bus dibandingkan dengan periode sama 2012 yang hanya 5.743 penumpang menggunakan 197 bus.

Dia mengatakan, jumlah kedatangan lebih banyak dari jumlah keberangkatan karena dipicu adanya mudik gratis.

"Mudik gratis tidak lewat terminal, sementara tidak ada yang namanya balik gratis, jadi para penumpang menggunakan cara yang biasa lewat terminal," katanya.

Puncak arus mudik Terminal Kampung Rambutan pada 2013 terjadi pada empat hari sebelum (H-4) Idul Fitri yang mencapai 26.546 penumpang menggunakan 586 bus atau lebih rendah jika dibandingkan dengan arus mudik 2012 yang terjadi pada H-2 Lebaran sebanyak 32.700 pemudik dengan 614 bus dan 12 bus tambahan.

Kepala Terminal Kampung Rambutan, Dwi Basuki, mengatakan bahwa baik arus mudik maupun arus balik 2013 sulit diperkirakan.

"Prediksinya sangat sulit, bahkan njomplang," katanya.

Namun, dia mengemukakan, tidak masalah dan mengantisipasi dengan perkiraan yang cenderung kurang tepat tersebut.

Dia menambahkan, pihaknya menyerahkan kepada pihak terminal dalam kota untuk antisipasi lonjakan penumpang dan menyiapkan angkutan malam hari (Amari) untuk mengantisipasi penumpang yang kesulitan mencari angkutan di malam hari.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013