Ia baik-baik saja, Tata (Ayah) sekarang sudah bisa duduk, sekarang ia bisa duduk di kursi selama beberapa menit dalam sehari, setiap hari ia menjadi makin bereaksi."Cape Town (ANTARA News) - Mantan presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela --yang sedang sakit, mulai bisa duduk, tanda peningkatan besar kondisinya, kata putrinya, Zindzi Mandela, Jumat (9/8).
"Ia baik-baik saja, Tata (Ayah) sekarang sudah bisa duduk, sekarang ia bisa duduk di kursi selama beberapa menit dalam sehari, setiap hari ia menjadi makin bereaksi," kata Zindzi di dalam pernyataan yang disiarkan oleh South African Broadcasting Corporation (SABC), lapor Xinhua.
"Tata bertekad untuk tidak pergi ke mana-mana dulu dalam waktu dekat, saya tak bisa menegaskan ini cukup. Orang harus berhenti mengatakan kepada keluarga mereka `biarkan, biarkan, kami cuma mau melihat orang ini --yang mengatakan saya takkan pergi ke mana-mana`," kata Zindzi.
Zindzi mengatakan ayahnya memiliki keinginan, tekad dan kekuatan yang membuat dia tetap hidup.
"Kalian pun tahu ia tak memiliki kekuatan seorang lelaki, ia hanya memiliki kekuatan yang di luar semua yang bisa dijelaskan. Sebabnya ialah sekalipun dengan tantangan kesehatannya sekarang, ia dengan susah payah mampu kembali ketika semua orang menduga ia akan berakhir," kata Zindzi sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Pahlawan anti-apartheid yang berusia 95 tahun tersebut telah dirawat di rumah sakit selama dua bulan, dan menerima pengobatan akibat kambuhnya infeksi paru-parunya. Ia dibawa ke rumah sakit pada 8 Juni.
Pada Kamis (8/8), mantan istrinya, Winnie Madikizela-Mandela, mengatakan Nelson Mandela sekarang bisa bernafas secara normal.
Winnie membantah laporan bahwa Mandela berada dalam kondisi negatif permanen, dan mengatakan tak perlu ada fakta yang disembunyikan.
Mata Mandela masih "menyala" ketika anak-anaknya datang menjenguk dia, kata Winnie kepada British Sky News. "Itu lah cara ia berkomunikasi dengan mereka."
Winnie mengatakan tim medis telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menjamin Mandela tetap "nyaman".
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013