dari segi medis, tidak ada yang namanya 'disunat jin'
Jakarta (ANTARA) - Dokter di Jakarta Utara dr Benny Alpharandus menduga fenomena kemaluan bocah laki-laki inisial AJ (6) alias Adam di Kampung Rawa Indah, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, seperti 'disunat jin' usai buang air kecil sembarangan pada Minggu (31/12) adalah 'parafimosis'.

Dokter umum yang bertugas di Puskesmas Ancol itu pada wartawan di Jakarta Utara, Rabu, menjelaskan 'parafimosis' adalah suatu keadaan atau tindakan pada kemaluan laki-laki yang mengakibatkan kulup penis tertarik ke belakang dan tidak bisa kembali ke posisi semula.

"Ya kalau dari segi medis, tidak ada yang namanya 'disunat jin'. Mungkin itu suatu kejadian tertariknya pelindung dari selaput penis itu pada anak-anak, tertarik ke belakang. Istilah medisnya itu, parafimosis," kata Benny saat ditemui pada Rabu.

Benny mengatakan, kondisi yang dialami AJ dapat dikategorikan kejadian abnormal pada anak-anak. Sebab, pada anak-anak yang belum disunat, kondisi selaput kulit biasanya merekat pada pangkal kemaluannya.

"Yang biasanya pada anak-anak itu masih merekat. Jadi, secara normal itu tidak tertarik ke belakang," kata Benny.

Baca juga: Bocah Tujuh Tahun "Disunat" Jin
Baca juga: Carenow luncurkan layanan bersama Vena Wasir & Rumah Sunat Dr.Mahdian

Menurut dia, kondisi kulit kemaluan yang tertarik ke belakang itu akan menimbulkan rasa sakit, bahkan bisa terjadi pembengkakan.

"Kalau kejadian seperti itu, bagusnya dibawa ke fasilitas kesehatan. Langsung diperiksa dulu kondisinya, apakah itu benar parafimosis atau yang lain," kata Benny.

Benny pun menjelaskan jika memang benar apa yang dialami AJ adalah parafimosis, itu bukan kelainan bawaan.

Mungkin saja bisa terjadi kelainan pada saat AJ lahir, di mana kemaluan yang bersangkutan memang tidak tertutupi kulit.

"Jadi harus diperiksa, dilihat, dipastikan sama tenaga ahlinya, apakah ini benar parafimosis atau kenapa, begitu," ujar Benny.

Kemudian, jika memang hasil pemeriksaan AJ benar-benar mengalami parafimosis, langkah yang bisa dilakukan adalah menyunat kulit kemaluannya secara sempurna.

"Jadi tetap kalau dari segi medis, harus diperiksa dulu kondisi, keadaan dari anaknya tersebut. Terutama alat kelaminnya," kata Benny.

"Masalah tindakan apa yang akan dilakukan, itu berdasarkan hasil pemeriksaan dokternya," kata dia pula.

Baca juga: Anak laki-laki sebaiknya disunat saat bayi
Baca juga: Manfaat sunat bayi perempuan menurut ahli

Sebelumnya, warga Kampung Rawa Indah, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara digegerkan dengan fenomena seorang bocah laki-laki diduga mengalami parafimosis.

Fenomena itu terjadi pada AJ, bocah berusia 6 tahun pada Minggu (31/12/2023) petang.

Warga yang digegerkan dengan fenomena itu lantas berbondong-bondong mendatangi rumah AJ lantaran dikira bocah itu telah "disunat jin".

Nenek AJ, Sami (60) menceritakan, kejadian bermula saat AJ buang air kecil di atas kali dekat rumahnya pada Minggu petang.Tiba-tiba, AJ berteriak meminta tolong lantaran merasakan sakit di kemaluannya.

"Saya kira digigit semut, saya panggil, sini nenek lihat. Terus saya lihat. Pas saya lihat, saya kaget sampai panggil tetangga, 'itu'-nya hilang," kata Sami.

AJ pun dilarikan Sami ke klinik dekat rumahnya dan menurut pihak klinik, AJ tidak mengalami masalah kesehatan serius dan kondisi selaput kemaluannya memang sudah terlepas.

"Kata dokter juga bagus, ya sudah saya enggak apa-apa. Saya berterima kasih saja karena cucu saya sehat alhamdulillah," kata Sami.

Baca juga: IDI: Fenomena "sunat jin" adalah peristiwa gawat darurat
Baca juga: Sunat tingkatkan kualitas kehidupan seksual
Baca juga: Tips mempersiapkan anak agar tak takut dikhitan

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024