Bojonegoro (ANTARA News) - Dalam pertemuan dengan Bupati Bojonegoro, HM Santoso, Sabtu dengan Manageman JOB (Joint Operating Body) Pertamina - Petrochina, belum dibahas masalah santunan atau ganti rugi bagi warga yang mengungsi korban ledakan sumur Sukowati.
"Pagi ini kami hanya mampu menyediakan nasi 800 bungkus, bukan karena tidak ada uang, tetapi warung yang menyiapkan hanya mampu segitu," kata General Manager JOB Pertamina- Petrochina, Victor S Kelana dalam pertemuan itu.
Dalam pertemuan itu, belum dibahas sama sekali masalah santunan bagi sedikitnya 5.000 warga di Desa Ngampel, Sambiroto, Kec Kapas, Desa Campurejo, Kec Kota Bojonegoro, yang mengungsi.
Namun menurut Ketua BPD (Badan Perwakilan Desa) Campurejo, Nurhasyim kepada ANTARA, menyatakan, melihat kondisi yang terjadi ini Petrochina seharusnya langsung memberikan santunan atau ganti rugi.
"Seharusnya tanpa diminta kami sudah diberi santunan," kata Nurhasyim.
Hingga Sabtu pagi warga masih mengungsi di gedung Serbaguna di Desa Ledokwetan, Kec Kota Bojonegoro, Gedung Lemdikacab (Lembaga Pendidikan Pramuka Cabang) Bojonegoro dan Balai Desa Ngampel.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006