Kesuksesan film The Conjuring ini membuat pihak studio memutuskan untuk melanjutkannya dengan sekuel.

Jakarta (ANTARA News) - Film The Conjuring yang ditayangkan di banyak bioskop pada musim liburan Lebaran 2013 dapat dikatakan berhasil menjadi obat "kerinduan" terhadap film horor klasik yang selama ini kerap tersisihkan oleh membanjirnya film fiksi ilmiah atau animasi modern.

Gabungan antara setting rumah berhantu dan plot cerita yang menuturkan sepasang paranormal yang memburu gejala-gejala supranatural dapat dikemas dengan apik oleh sutradara Australia berdarah Malaysia, James Wan.

Kisah The Conjuring berawal dari kasus "Boneka Annabelle" yang mengemukakan tentang boneka yang dirasuki oleh roh jahat sehingga boneka tersebut dapat muncul di mana saja meski tidak dipindahkan siapa pun.

Kasus "Boneka Annabelle" di awal cerita sekaligus memperkenalkan sepasang suami istri, Ed Warren (diperankan Patrick Wilson) dan Lorraine Warren (Vera Farmiga).

Sepasang suami istri itu dapat menjelaskan kepada orang-orang yang "diteror" oleh Annabelle sehingga nama sepasang paranormal pemburu hantu tersebut menjadi terkenal dan mereka kerap memberi kuliah di sejumlah tempat.

Di saat bersamaan, dikisahkan pula tentang keluarga Perron, yang terdiri atas Carolyn (Lili Taylor) dan Roger Perron (Ron Livingstone) bersama kelima putrinya.

Keluarga Perron baru saja membeli rumah peternakan kuno di daerah Harrisville, Rhode Island, hasil lelang dari bank sehingga mereka tidak mengetahui siapa pemilik sebelumnya.

Pada saat pindahan, anjing piaraan mereka yang bernama Sadie menolak untuk masuk ke rumah. Keesokan harinya, sang anjing ditemukan tewas di samping rumah baru tersebut.

Tidak hanya itu, keanehan-keanehan lainnya juga bermunculan seperti semua jam yang terdapat di rumah tersebut selalu berhenti tepat pada pukul 03.07 dini hari.

Selain itu, pada saat bermain petak umpet, anak-anak Perron juga menemukan adanya ruang bawah tanah rahasia yang telah lama ditinggalkan.

Sang ayah, Roger, akhirnya memeriksa ruang bawah tanah tersebut dan memberikan lampu bohlam sebagai penerangan.

Keanehan lainnya adalah saat sang putri bungsu, April (Kyla Deaver) bertutur kepada ibunya bahwa dia telah berteman dengan seorang anak laki-laki bernama Rory, tetapi anak laki-laki itu tidak bisa dilihat oleh sang ibu.

Selain itu, putri Perron lainnya, Christine (Joey King) mengaku melihat sosok gelap di kamarnya yang mengatakan bahwa seluruh keluarganya akan dibunuh.

Sang ibu juga mulai mendapati bercak-bercak memar baru ditubuh, tanpa jelas diketahui apa penyebabnya.

Puncak dari rentetan teror rumah berhantu itu muncul saat sang putri sulung, Andrea (Shanley Caswell) diserang oleh hantu bersosok nenek tua di dalam kamarnya sendiri.

Tidak tahan dengan berbagai kengerian tersebut, keluarga Perron akhirnya melacak pasangan Warren dan meminta mereka agar dapat menyelidiki beragam kejadian aneh yang terjadi di rumah tersebut.

Saat pertama kali mendatangi rumah hantu tersebut, Lorraine melalui kekuatan paranormalnya dapat melihat sosok gelap yang menghantui rumah itu dan Ed juga memutuskan untuk mengadakan penyelidikan guna mendapatkan bukti awal.

Aktivitas pengumpulan bukti yang berupa pemasangan kamera dan beragam sistem suara yang diharapkan dapat menangkap gambar dan suara sang hantu, dibutuhkan agar rumah tersebut dapat dilaksanakan "exorcism" (tindakan pengusiran setan) oleh seorang pastor.

Ketika sedang melakukan penyelidikan tersebut, Lorraine juga berhasil mengumpulkan fakta bahwa rumah pertanian kuno tersebut sebenarnya adalah milik Bathsheba, wanita yang hidup pada abad ke-18 dan dituduh melakukan praktik sihir.

Bathsheba memiliki seorang anak yang dikorbankan saat masih bayi sebagai persembahan bagi setan dan kemudian dia menggantung dirinya sendiri sambil mengutuk siapa saja yang akan menempati rumahnya.

Setelah Bathsheba bunuh diri, para penghuni rumah berikutnya selalu mengalami kejadian aneh, seperti seorang ibu bernama Walker yang telah membunuh anak kandungnya sendiri yang bernama Rory.

Pada saat mengumpulkan bukti tersebut, Ed berhasil menemukan adanya ruang rahasia yang berada di kamar salah satu anak keluarga Perron.

Ruang rahasia tersebut ternyata merupakan tempat persembunyian Rory bila dia dimarahi oleh ibunya.

Saat Lorraine memeriksa ruang rahasia tersebut, dia didatangi oleh arwah Walker yang menyebutkan bahwa pembunuhan terhadap Rory dilakukannya karena dirasuki oleh Bathsheba.

Lorraine yang kemudian diserang oleh hantu Bathsheba kemudian menjelaskan kepada Ed dan keluarga Perron bahwa para penghuni rumah tersebut akan dihantui oleh Bathsheba.

Setelah dirasuki, maka Bathsheba akan selalu membunuh anak kecil yang menempati rumah tersebut.

Keluarga Perron kemudian memutuskan untuk sementara pindah ke motel sedangkan Ed dan Lorraine menghubungi pastor kenalan mereka.

Namun, sang pastor menyatakan bahwa praktek pengusiran setan tidak bisa dilakukan karena harus mendapatkan persetujuan Vatikan.

Pasangan Warren kemudian mendapat kabar bahwa Carolyn telah membawa kedua anaknya kembali ke rumah hantu tersebut.

Mendengar kabar tersebut, Lorraine mengetahui bahwa Carolyn telah dirasuki Bathsheba yang akan menggerakkan tubuh Carolyn untuk membunuh anak-anaknya.

Pasangan Warren akhirnya kembali ke rumah hantu tersebut dan memutuskan untuk melakukan praktek pengusiran setan itu sendiri, tanpa bantuan pastor.

Sebagai sebuah film horor, The Conjuring juga dilaporkan berhasil meraup 41,5 juta dolar melalui penjualan tiket domestik di Amerika Serikat dalam tiga hari pertama penayangannya.

Film berdurasi 112 menit itu juga dinilai berhasil meraup banyak keuntungan antara lain karena disutradai oleh James Wan, yang sebelumnya juga sukses dalam beragam film thriller-horor antara lain "Saw" dan "Insidious".

Kesuksesan film The Conjuring ini membuat pihak studio memutuskan untuk melanjutkannya dengan sekuel. Dengan kengerian yang berhasil dibangun secara baik oleh Wan dari awal hingga akhir film, rasanya para penggemar horor klasik layak untuk menanti film The Conjuring 2.

Oleh M Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013