Denpasar (ANTARA News) - Jafray (40), warga negara Australia akhirnya tewas dalam perawatan intensif Bali Mecical Centre (BMC), setelah sebelumnya terseret gelombang dahsyat Pantai Kuta. "Korban yang berhasil diselamatkan dari seretan arus gelombang sempat diberikan napas buatan, pemompaan jantung dan denyut nadinya masih bergerak," kata Made Gandi, petugas badan penyelamat wisata tirta (Balawisata) Kabupaten Badung ketika dihubungi Sabtu. Ia mengatakan, musibah yang terjadi Jumat siang (28/7) itu menimpa korban Jafray beserta sejumlah rekannya yang sedang asyik berendam di laut, namun tiba-tiba gelombang besar menghantamnya. Berkat kesiapsiagaan petugas Balawisata, korban beserta sejumlah rekannya berhasil diselamatkan dan proses lebih lanjut ditangani pihak BMC. "Namun dalam perawatan BMC, Jafray menghembuskan napas terakhir," kata Gandi. Jenazah korban kini dititipkan di ruang pendingin kamar jenazah RSUP Sanglah Denpasar untuk menunggu proses penanganan lebih lanjut. Kepala Biro Jasa Antarbangsa, Gus Sumastra yang biasa menangani jenazah orang asing yang meninggal di Bali untuk dikirim ke negaranya atau dikremasi, mengaku belum ada pihak-pihak yang menghubungi untuk penangani jenazah tersebut. "Jika sudah ada kepastian dari pihak keluarga tentang proses penanganan jenazah Jafray, kami siap membantunya," ujar Sumastra. Dengan demikian di ruang pendingin kamar jenazah RSUP Sanglah Denpasar terdapat dua jenazah warga negara asing. Satunya lagi adalah jenazah Kao Chin Hsien (42), warga negara Taiwan yang tewas saat menikmati atraksi wisata "Snorkeling" di perairan Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006