Jakarta (ANTARA) - Perusahaan infrastruktur dan layanan teknologi informasi (IT) global, NTT Ltd., memprediksi pada tahun 2024 pengembangan dan pemanfaatan teknologi Artificial Intellegence (AI) akan semakin digencarkan di berbagai perusahaan dunia.
Menurut Group EVP, New Ventures and Innovation, NTT Ltd, Shahid Ahmed perpaduan antara tren baru dan tren utama yang semakin berkembang di seluruh jaringan, Edge, 5G Privat, pusat data dan cloud juga akan menjadi fokus di 2024 ini.
"Adopsi AI tumbuh secara eksponensial dan dengan artificial general intelligence (AGI) dan singularitas teknologi yang masih jauh di masa depan, manusia akan menjadi bagian penting dalam kisah AI," kata Shahid Ahmed melalui keterangan resminya, Rabu.
Baca juga: Big Data Expo 2023: Perpaduan Teknologi Digital dengan Kebudayaan
Baca juga: Digitalisasi turunkan 70 persen keluhan karyawan
1. ‘Dark NOC'
Meskipun otomatisasi merupakan inti dari ‘Dark NOC’, peran manusia tetap akan menjadi kunci keberhasilannya. Penyedia jaringan internet perlu fokus pada peningkatan keterampilan, sekaligus memastikan mereka telah melakukan persiapan yang diperlukan dari sudut pandang teknologi, mulai dari standardisasi API hingga optimalisasi pemrosesan data.
2. AI yang lebih inovatif
Rak data center atau rak server pada umumnya mengonsumsi sekitar 6 hingga 8 kilowatt listrik. Dengan hadirnya teknologi AI, akan semakin mempercepat peningkatan kepadatan tersebut dan sekarang sudah lumrah melihat rak berkapasitas 50 hingga 100 kilowatt, bahkan lebih.
Pengetatan peraturan pusat data akan mempercepat tren disruptif ini, karena semakin banyak pemerintah dan pelanggan yang menetapkan penggunaan atau pasokan efisiensi energi tertentu untuk memenuhi tujuan keberlanjutan mereka kedepannya.
"NTT sudah menggunakan teknik-teknik seperti pendinginan dengan menggunakan cairan, proyek pemanas distrik, dan penelitian panel surya di ruang angkasa untuk memberi daya pada pusat datanya, dan lain-lain," jelas dia.
Baca juga: Ingram Micro: Keamanan siber jamin ketangguhan bisnis di masa depan
Baca juga: Digitalisasi turunkan 70 persen keluhan karyawan
3. Keberlanjutan solusi teknologi terbaru
Tahun 2024, keberlanjutan akan memberikan dampak yang jauh lebih besar terhadap teknologi yang diujicobakan, diinvestasikan, dibeli, dan dikembangkan oleh tim TI, terutama seiring dengan berkembangnya peraturan, pengembangan baru, dan pengetatan.
Dalam perjalanan menuju target net zero dan ramah lingkungan, perusahaan akan semakin memanfaatkan teknologi baru seperti jaringan Private 5G, yang digunakan oleh perusahaan global seperti LyondellBasell dan Schneider Electric, untuk mendorong penerapan smart factory yang dapat berkontribusi terhadap inisiatif ESG, mulai dari mitigasi karbon hingga ekonomi sirkular perangkat keras infrastruktur.
4. Jaringan kabel optik
Di semua industri, lebih dari 90 persen eksekutif senior ingin memodernisasi jaringan mereka untuk memastikan mereka siap menghadapi tantangan yang sedang dihadapi serta tantangan yang akan datang.
Ada juga upaya terpadu yang lebih luas untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur yang ada dengan teknologi optik. Hingga kini, telah diketahui terdapat lebih dari 100 perusahaan kini bermitra untuk memajukan IOWN (Jaringan Optik dan Nirkabel Inovatif) untuk memastikan dunia siap menghadapi teknologi masa depan dan mendorong jaringan optik agar lebih umum digunakan.
5. Ekosistem IoT
Kombinasi IoT, Private 5G, dan edge computing akan memungkinkan perusahaan mendapatkan wawasan secara real-time dan membuat kebijakan yang lebih baik.
Ketika perusahaan mempercepat upaya digitalisasi, maka diperlukan lebih banyak konektivitas dan lebih banyak perangkat teknologi terbaru karena perusahaan terus mendigitalkan lingkungan fisik.
Keunggulan ini akan semakin penting karena perusahaan membutuhkan data untuk memenuhi platform analitik yang didukung oleh AI/ML (artificial intelligence/machine learning). Peningkatan otomatisasi karena kekurangan tenaga kerja, computer vision dan digital twins akan menjadi kasus penggunaan utama yang mendorong kebutuhan akan kemampuan edge yang kuat.
Untuk melangkah lebih jauh, Perusahaan memerlukan bantuan dari luar, dengan 8 dari 10 perusahaan memperkirakan ketergantungan mereka pada layanan edge pihak ketiga akan meningkat dalam dua tahun ke depan.
"NTT dan mitra-mitranya menggunakan keahlian gabungan mereka untuk memenuhi kebutuhan akan perangkat berkemampuan 5G yang mendukung beberapa contoh kasus. Seperti perangkat push-to-talk, headset augmented reality, kamera dan sensor visi komputer di seluruh sektor manufaktur, otomotif, logistic, dan industri lainnya, khususnya seputar jaringan privat dan P5G," jelas dia.
6. Keahlian manusia menerapkan sistem AI
Laporan Global CX NTT 2023 menemukan bahwa sebagian besar interaksi CX (customer experience) masih memerlukan intervensi manusia, dan para eksekutif sepakat bahwa hal ini akan tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan pelanggan.
Meskipun 4 dari 5 perusahaan berencana memasukkan AI ke dalam penyampaian CX dalam 12 bulan ke depan, faktor manusia masih menjadi kunci keberhasilannya.
Ketika perusahaan mengalihkan perhatian mereka pada otomatisasi agar dapat meningkatkan dan menyempurnakan kemampuan manusia, mereka akan memberikan penekanan lebih besar untuk mengatasi kekurangan keahlian yang semakin meningkat agar dapat mengikuti perkembangan AI.
Penelitian yang dilakukan oleh NTT DATA menemukan bahwa para pemimpin dunia usaha cenderung memperoleh profitabilitas lebih dari 25 persen selama tiga tahun terakhir karena adanya investasi dalam inisiatif pengembangan keterampilan (reskilling and upskilling).
"Tren ini akan berlanjut hingga tahun 2024, dengan metode pendidikan yang lebih dipersonalisasi untuk mengatasi kesenjangan keterampilan dan memenuhi kebutuhan perusahaan," lanjut dia.
7. Invisible clouds bergerak lebih dalam
Ketika berfungsi dengan baik, lingkungan cloud menjadi tidak terlihat, membiarkan aplikasi berada di panggung utama.
Manfaat dari cloud sebagian besar telah dirasakan di lingkup perkantoran, project management tools, solusi CRM, dan sejenisnya. Sayangnya, pemanfaatan cloud belum sepenuhnya dikuasai oleh industri tertentu. Namun, semua itu akan berubah tahun depan.
"Pada tahun 2024, paket software vertical cloud, PaaS, dan IaaS layer akan lebih banyak digunakan untuk orientasi kebutuhan industri yang berfokus pada target bisnis. Para analis telah memperkirakan hal ini cukup lama, dan kini banyak yang berminat dengan proyek-proyek tersebut," jelas dia.
Penyedia layanan transformasi untuk industri transportasi dan pertahanan telah bertransisi ke penggunaan infrastruktur cloud untuk mengoptimalkan pengeluaran dan mengurangi biaya.
Baca juga: Samsung pamerkan peralatan dapur canggih berteknologi AI di CES 2024
Baca juga: Aplikasi AI Microsoft "Copilot" kini tersedia di iOS
Baca juga: Android Auto bakal bawa fitur rangkum pesan dibantu AI
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024