Pikap tersebut sedang berada di area Pasar Dimoro, Kota Blitar, saat angin kencang terjadi

Blitar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Blitar, Jawa Timur, mengevakuasi mobil pikap yang tertimpa pohon tumbang di Pasar Hewan Dimoro, Kota Blitar, akibat angin kencang yang melanda wilayah itu, Rabu.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Blitar Agus Suherli mengemukakan pikap tersebut sedang berada di area Pasar Dimoro, Kota Blitar, saat angin kencang terjadi. Pohon di sekitar pasar itu tumbang dan menimpanya. Saat ini, anggota BPBD dan tim terkait lainnya membantu mengevakuasi ke tempat yang lebih aman.

"Anggota ke lokasi dibantu aparat setempat dan masyarakat gotong royong menyingkirkan pohon. Beruntungnya tidak ada korban jiwa, dan pikap memang rusak," katanya di Blitar, Rabu.

Ia menambahkan di pasar tersebut ada dua titik pohon tumbang yakni di dalam pasar serta di jalan area pasar. Selain itu, masih ada sejumlah titik lainnya yang juga terjadi pohon tumbang di antaranya area rumah dinas Dandim 0808/Blitar, di Jalan Ahmad Yani, Sentul.

Dirinya juga mengatakan dalam kejadian angin kencang itu juga membuat atap rumah warga terbang terbawa angin karena terbuat dari galvalum.

"Atap rumah warga tersebut terbuat dari galvalum dan untuk penanganan sementara kami beri bantuan terpal," kata dia.

Baca juga: Polisi Blitar tangani temuan dua jenazah di selter anjing

Baca juga: BPBD: Angin kencang di Bantul sebabkan 22 kejadian pohon tumbang

Ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika angin kencang melanda, terlebih lagi disertai dengan hujan deras. Masyarakat harus menjauhi yang berpotensi terjadi kecelakaan misalnya bangunan yang sudah rapuh, pohon yang juga sudah rapuh dan beberapa potensi lainnya.

Sementara itu, Kapolsek Sukorejo Kompol Imam Subechi mengatakan angin kencang memang terjadi di wilayah Kota Blitar hingga menyebabkan pohon tumbang. Bahkan, akibat pohon tumbang tersebut menimpa mobil pikap yang ada di area Pasar Dimoro, Kota Bllitar.

Namun, ia juga memastikan dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa yang terjadi hanya korban materiil.

"Korban jiwa tidak ada, hanya kerugian materiil termasuk kendaraan dan atap warga," kata Imam Subechi.

BMKG memprakirakan potensi cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Cuaca ekstrem tersebut perlu diwaspadai selama periode akhir tahun 2023 hingga awal Januari 2024.

BMKG mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan.

Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.

Baca juga: BPBD Semarang imbau masyarakat waspadai curah hujan tinggi

Baca juga: Belasan pohon tumbang akibat angin kencang dan hujan di Solo

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024