Jerusalem (ANTARA News) - Israel membuka kembali bandar udara paling selatannya di Eilat, dekat Semenanjung Sinai di Mesir, Kamis (8/8), setelah ditutup sebentar karena kekhawatiran terhadap serangan roket oleh gerilyawan Mesir.
"Bandar udara tersebut dibuka setlah ada laporan baru mengenai situasi," kata seorang wanita juru bicara militer Israel tanpa memberi penjelasan lebih lanjut sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat siang.
Bandar udara itu ditutup untuk lalu lintas udara selama sekitar dua jam setelah diterimanya penilaian keamanan dari Angkatan Udara Israel.
Perintah untuk menutup bandar udara itu dikeluarkan setelah militer Mesir pada Kamis melanjutkan operasi besar guna mengusir gerilyawan dari Semenanjung Sinai, tempat serangan terhadap personel dan pos depan militer Mesir telah meningkat sejak penggulingan presiden Mohamed Moursi pada 3 Juli.
Menurut laporan media yang mengutip seorang pejabat keamanan Mesir tanpa menyebutkan nama, negara itu menerima informasi intelijen mengenai serangan rudal yang ditujukan ke Israel dan beberapa lokasi lain pada Jumat. Mesir memberitahu Israel mengenai resiko tersebut, sehingga memicu penutupan bandar udara itu.
Eilat, tempat pelancongan di tepi Laut Merah di ujung selatan Israel, adalah objek wisata terkenal. Karena letaknya, Eilat telah menjadi sasaran tembakan roket dari Semenanjung Sinai.
Satu roket jatuh di daerah terbuka di dekat Eilat beberapa hari setelah Moursi digulingkan sedangkan dua roket menghantam kota tersebut pada April.
Angkatan Darat Mesir pada Rabu (7/8) melaporkan tentara telah menewaskan 60 gerilyawan Sinai sejak penggulingan Moursi. Serangan tersebut memancing serangan oleh gerilyawan di semenanjung yang mudah bergolak itu.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013